Jadi saya merasa saya sudah terlalu lama libur kuliah. Tau sendiri deh kampus saya kurikulum kuliahnya udah kayak kelas akselerasi. Ngebutnya ngalah-ngalahin Valentino Rossi. Satu semester ada kali cuma empat bulan. Jadi liburnya pun juga lama... Otak saya jadinya cuma dipakai berpikir kalau lg baca-baca novel aja.
Oh iya, selamat merayakan Hari Proklamasi Kemerdekaan! Saya tadi kepikiran mau ikut lomba sih, tapi ya gitu deh berjuang untuk move on dari kasur aja rada susah, jadiiiiiii....cuma bertelur aja di kamar :(
Ah, mungkin kali ini saya isi sama curhat asal-asalan dulu aja ya. Mungkin random thought, jadi isinya agak berantakan but who cares, this is what you always get from people around anyway, inpromptu gitu deh.
First thing, saya benar-benar sadar ini memasuki tahun keempat saya di Kampus Dewa Ganesha ini. Semester tujuh, mulai merasakan masa-masa penghabisan SKS (what should I tell you, Saya bayar penuh untuk 24 sks dan cuma bisa ambil 12, maksimal 14 sks lah), masa-masa dimana resmi masuk ke jajaran swasta (short for mahasiswa tingkat akhir, kalau kalian belum tau) alias bangkot, masa-masa dimana urusan yang sebentar lagi diurus adalah Laporan Kerja Praktik dan Tugas Akhir/skripsi.
Wow.
Sadar ga sadar sudah banyak yang dilewati dan banyak waktu yang saya habiskan di Kampus ini untuk berkegiatan. Mungkin banyak yang tidak tahu kalau anak ITB masih sering berkeliaran di kampus meski sudah di atas jam 11 malam. Sayapun sudah beberapa kali melewati fase kuliah pagi sampai sore-rapat sampai subuh-bolos kuliah pagi-rapat lagi sampai you know when. Istilahnya tuh kayak ambil 30 sks per semester. Anggaplah 20 sks akademik, 10 sks organisasi (himpunan, kabinet terpusat, unit kegiatan)... Exhausting.
Tapi sekarang saya kalau rapat ga sampai subuh kok. Paling-paling sampai tengah malam aja. Hehehe... Udah diomelin satpam kompleks rumah plus diomelin ibu kalau pulang diatas jam 11 malam juga.
Ah okay, saya menulis ini bukan untuk membeberkan jadwal kegiatan saya kok.
Back again, saya sudah tua. It is funny indeed when you find yourself stunning and look back for a second and suddenly memories rush down to your brain how you spend your time this long. Mungkin sebagian dari diri saya berpikir, "Padahal baru kemarin saya jadi maba. Baru kemarin saya nge-post di blog ini bahwa saya diterima di ITB."
But come on, who are you kidding?
Kuliah melelahkan dan kayak kerja rodi setiap harinya tentu terasa panjang buat saya. Jadi saya sadar betul hari-hari yang di lewatkan di ITB tidak sebentar. Tapi ya mungkin saja buat orang yang masih merasa banyak yang belum dia dapatkan atau dia coba di kampus membuat dia agak kurang rela untuk mengakui bahwa dia sudah terlalu tua di kampus. Yea, at least that's what I thought sometimes.
Tapi saya merasa sangat tua jika harus dibandingkan dengan beberapa teman saya. Bayangkan, kami satu kelas terus selama tiga tahun waktu SMP. Berusia cuma beda beberapa bulan. Tapi lihat sekarang.
Saya= karena SMA cuma dua tahun jadi saya masuk kuliah pada tahun 2011. Harusnya sih kalau normal 2012 baru kuliah. Jadi di tahun 2014 ini saya sudah memasuki semester 7
Teman SMP saya= SMA normal 3 tahun. Kuliah di luar negeri, harus ikut kelas persiapan 1 tahun sehingga dia masuk kuliah pada tahun 2013. Normalnya 2012. Jadi dia sekarang baru memasuki semester 3.
Funny to know how our life differ so much, right?
But after all, I know I can't go back, nor I need to regret the time spent. Let's just say the time was well-spent. Nuff said.
Siap-siap saja merasa makin malas ke kampus karena Jumlah SKS yang makin sedikit. Tapi ujian terberat mungkin akan segera datang, TA boooos.... Tugas Akhir :(
Belom ah, belom!
Selagi masih bisa menikmati hari-hari tanpa TA, mari kita nikmati.
Sekian curhat saya hari ini, Wasalam..
Tampilkan postingan dengan label cerita ITB. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label cerita ITB. Tampilkan semua postingan
Minggu, 17 Agustus 2014
Rabu, 09 Januari 2013
Ditengah Libur Semester
Yang terjadi selama libur semester ini sih nggak banyak. I think most of my time is spent by sleeping and eating and go out if I need something to buy and that's all. Not much, in particular.
Seneng aja sih sama gaya liburan seperti ini. Senang menjadi tidak produktif selagi bisa. Sebelum waktu sibuknya tiba. And I guess that's normal. As normal as I gain weight *le sigh*
Ah eniwei, saya senang karena IP membaik semester ini. Lumayan lah kata ortu, bisa memberikan progress yang baik di jurusan ini. Yeaaay..
Dan bentar lagi aku bakal kuliah lagi, ya itu, kuliah kayaknya akan terasa menyenangkan, dengan hiruk pikuk yang tidak bisa kau jumpai di kala liburan. Dengan suasana deg-degan tiap kali kau menghadapi masa ujian. Dengan suasana yang penuh dengan ketawa-ketawa bareng temen main. Ataupun suasana lain yang pastinya kalian tau. :D
Ah, and yes, in this very first month of 2013, I have made my resolution. This is not the kind of thing I usually do every new year, mind you. But I made this resolution because of the agreement with my pals.
Meet them, Arinda and Anin! Kami bertiga udah sepakat dan janjian, kira-kira bunyinya begini:
Eh, cuy, yuk bikin resolusi 2013, trus resolusi yang udah dibikin itu kita gabungin aja. Nah, abis dibuat resolusi, kan gak berguna tuh kalau nggak kita laksanain dan jadiin kenyataan. Jadi masing-masing dari kita jadi pengingat satu sama lain, buat ngingetin seandainya kita lupa sama resolusi! Hahaha...
Ya pokoknya begitu intinya. Eh tapi itu udah kesimpulan hasil diskusi. Diskusi sebenarnya panjang dan lama dan penuh bercanda seperti orang kebanyakan (kebanyakan temenan sama orang gila).
Oke semoga resolusi saya terus berkembang atau setidaknya enggak dilupakan gitu aja ya! Doakan saya teman
Sabtu, 19 Mei 2012
Numpang Pamer Boleh Yaa...
Siapa disini yang setuju semakin mendekati akhir semester, tugas besar dan tugas akhir malah membebani dan menumpuk di sana-sini? Udah, ngacung aja, pasti semuanya begitu deh. Tiap mata pelajaran atau mata kuliah tuh langsung kayak berlomba ngasih kita tugas akhir gitu kan?
Nah disini aku mau numpang pamer, ada satu tugas besar (disingkat: tubes) yang paling berkesan dalam kuliah semester II ini :) Ini adalah tubes yang diberikan sama dosen mata kuliah Sistem Alam Semesta *yah, judul aslinya sih 'The Sciences' macam mata kuliah Ilmu Pengetauan Alam gitu lah*
Perintah tugasnya sih bekerja berkelompok silakan buat karya dalam bentuk weblog, poster, atau prototype dengan memilih 1 tema dari tema-tema yang diberikan sama Ibu Dosen.
Tim kerja saya kali ini dibagi berdasarkan NIM terdiri dari: Wahyu Rizki, Ahmad Yamin, Ghalih Al-Rasyid, Deniswara Nur, Mifachri Maulana, Diana Barirotuttaqiyyah dan tentu saja SAYA!
At first, it came to my mind something like, "What? We only have 2 girls in the team?"
well, I tell you, having only 2 girls is such enough problem, and unfortunately, one of the girl is me.. I didn't see any bright side of my team *ehehe.. peace guys* You know, people said girls have specialty in artistic and I must count that ability out of my 'what-fields-of-doing-thing-i'm-good-at' list.
Tapi tekad saya untuk meraih nilai semaksimal mungkin di tugas akhir ini membuat saya menaruh keteguhan dan kepercayaan kepada temen-temen kelompok saya. Setelah berdiskusi sedemikian rupa topik apa yg akan kami pilih, akhirnya tercapai kesepakatan 'Bandung Sebagai Ecocity' dan kami memilih membuat PROTOTYPE.
Kami sepakat ngerjain prototype nya hari Sabtu (kebetulan setelah tour lab prodi) dan Minggu mau ga mau mesti beres. Ya iya atuh, orang senin harus dikumpul.. Hari Sabtu malem itu, sesuatu banget, mulai kerja jam 4 sore dengan bahan masih belum lengkap, Hari sabtu cuma menghasilkan gedung-gedung tinggi sama styrofoam buat alas atau tanah perkotaannya. Padahal ngerjainnya sampai jam setengah 9 malem lho, ya itu diselingin sama cerita horor sekitar kampus juga sih, hiiiy... -_-
Minggu pagi di lanjutin, dan alhamdulillah ya,Bubu bukan pacar bayaran saya progress hari Minggu pesat banget. Rerumputan di sebar trus miniatur panel surya dan jalan raya juga sudah jadi. I must had misjudged all of my teamwork, they're helpful and they had great idea, they're artistic enough for such an earth science student, seneng banget team up sama mereka buat ngerjain prototype ini. Dan jadi deh tepat Minggu sebelum magrib. Bayangkan muka-muka capek abis ngebikin prototype langsung ilang begitu ngeliat prototypenya bagus banget. Hahahaha!
Well, bagus itu kan relatif, buat standar kami sebagai anak-anak non artistik mah ini prototype udah masterpiece banget, etapi jangan dibandingin sama maket anak arsi juga sih -_- pasti jauh. Pokoknya ini kelompok kerja paling menyenangkan selama TPB :)
Nah.. Hasilnya nih ya, bagus dan keren banget pokoknya:
Aduh sekian dulu sesi pamer hasil tubes saya :D Makasih banget buat Mifachri 'Mimi', Denis, Ahmad, Ghalih, Wahyu (aduh wajah kamu ga muncul disini, abisnya pas ini kamu lagi ada kegiatan UKM ya? hehe..), sama Mbak Diana yang sudah meluangkan waktu dan kreativitas kalian..
Nah disini aku mau numpang pamer, ada satu tugas besar (disingkat: tubes) yang paling berkesan dalam kuliah semester II ini :) Ini adalah tubes yang diberikan sama dosen mata kuliah Sistem Alam Semesta *yah, judul aslinya sih 'The Sciences' macam mata kuliah Ilmu Pengetauan Alam gitu lah*
Perintah tugasnya sih bekerja berkelompok silakan buat karya dalam bentuk weblog, poster, atau prototype dengan memilih 1 tema dari tema-tema yang diberikan sama Ibu Dosen.
Tim kerja saya kali ini dibagi berdasarkan NIM terdiri dari: Wahyu Rizki, Ahmad Yamin, Ghalih Al-Rasyid, Deniswara Nur, Mifachri Maulana, Diana Barirotuttaqiyyah dan tentu saja SAYA!
At first, it came to my mind something like, "What? We only have 2 girls in the team?"
well, I tell you, having only 2 girls is such enough problem, and unfortunately, one of the girl is me.. I didn't see any bright side of my team *ehehe.. peace guys* You know, people said girls have specialty in artistic and I must count that ability out of my 'what-fields-of-doing-thing-i'm-good-at' list.
Tapi tekad saya untuk meraih nilai semaksimal mungkin di tugas akhir ini membuat saya menaruh keteguhan dan kepercayaan kepada temen-temen kelompok saya. Setelah berdiskusi sedemikian rupa topik apa yg akan kami pilih, akhirnya tercapai kesepakatan 'Bandung Sebagai Ecocity' dan kami memilih membuat PROTOTYPE.
Kami sepakat ngerjain prototype nya hari Sabtu (kebetulan setelah tour lab prodi) dan Minggu mau ga mau mesti beres. Ya iya atuh, orang senin harus dikumpul.. Hari Sabtu malem itu, sesuatu banget, mulai kerja jam 4 sore dengan bahan masih belum lengkap, Hari sabtu cuma menghasilkan gedung-gedung tinggi sama styrofoam buat alas atau tanah perkotaannya. Padahal ngerjainnya sampai jam setengah 9 malem lho, ya itu diselingin sama cerita horor sekitar kampus juga sih, hiiiy... -_-
Minggu pagi di lanjutin, dan alhamdulillah ya,
Well, bagus itu kan relatif, buat standar kami sebagai anak-anak non artistik mah ini prototype udah masterpiece banget, etapi jangan dibandingin sama maket anak arsi juga sih -_- pasti jauh. Pokoknya ini kelompok kerja paling menyenangkan selama TPB :)
![]() |
Ahmad (kiri) sama Mimi (kanan) ngerjain bagian dasar dari kota 'Bandung Ecocity' |
![]() |
Hasil karya saya (ngebentuknya aja sih) tapi pengecatan dan segala finalisasi dikerjakan Denis dan Ahmad |
![]() |
kiri-kanan: Diana, Ghalih, Mimi, Denis (tampak samping aja ya Den) dan Ahmad (meski cuma nyempil kacamatanya) |
![]() |
hasil maket kami, uuu... sejuk diliat soalnya banyak ijo nya :) haha.. ya emang minimalis sih |
![]() |
nah ini foto prototype J-1 pengumpulan. Ditambahin pohon-pohon gitu deh :D |
Aduh sekian dulu sesi pamer hasil tubes saya :D Makasih banget buat Mifachri 'Mimi', Denis, Ahmad, Ghalih, Wahyu (aduh wajah kamu ga muncul disini, abisnya pas ini kamu lagi ada kegiatan UKM ya? hehe..), sama Mbak Diana yang sudah meluangkan waktu dan kreativitas kalian..
Selasa, 15 Mei 2012
Makrab FITB Tertanggal 120512-130512
Oke, mikirin judul yang tepat aja ribet. Wuoooo... inilah guys, acara yang ditunggu-tunggu dan bisa dibilang acara puncak sekaligus penutup masa TPB di tengah-tengah keluarga besar FITB. You know, dengan jumlah anak-anak FITB yang sekitar 280 orang pasti dibutuhin wahana pemersatu kan? Inilah yang membuat makrab wajib diadakan.
Yak, MAlam keaKRABan alias Makrab yang bertujuan untuk memperkuat persaudaraan sesama FITB *ciyeeh* dan membuat kami wajib kenal satu sama lain, sekaligus kayak acara terakhir sebelum kami terpisah di jurusan-jurusan.
And I must say, it was fantastic, I enjoyed that 2 days 1 night stay-over with the biggest family I've ever had.
If you ask when, it was Saturday-Sunday 12th and 13th of May. Ajang have fun para jomblo yang biasanya malam minggu di kosan doang nih. If you ask where, ....well, I don't remember exactly the name of that place, saung apaa gitu namanya, lokasinya sih di Maribaya, Cibodas, Jawa Barat (ya iya atuh Jawa Barat) =.= That place was awesome and beautiful and sooooo green ;)
Tempatnya tuh luas banget nget.. Jadi barak gede buat kami nginep, di sekitarnya ada arena bermain sama outbond. Pokoknya, nggak rugi banget deh main-main ke situ. Aduh, mau post semua foto lokasi makrab soalnya keren-keren, tapi bisa sampai ratusan sih -_- just imagine a green and wonderful scenery and you'll get the idea.
I don't wanna tell you of how did we get there. But I think that's the fun part of our journey. By four-wheel of course. But it's kinda embarrassing because we ride on 'Satpol PP' truck. Kayak abis kena razia gitu kan kesannya?? Padahal emang semalem mangkal trus kena razia Orang yang ngeliat aja pada senyum-senyum kok ada rombongan pake jaket coklat naik mobil Satpol PP. Tapi ya udahlahya, malunya juga bareng-bareng :P Capek perjalanan menuju lokasi, tapi begitu liat lokasi yang 'uwoooo' itu jadinya seneng. Banyak sungai kecil di sekitarnya jadi banyak jembatan dan natural sekali. Baraknya sih terbuka gitu, jadi emang hawanya dingin.
Nyampai di lokasi sih rada siang, jadi kami kayak free selama 2 jam, trus dari sore sampai magrib main games di lapang yang super luas. Trus malemnya kami seru-seruan acara indoor. Jadi di dalam barak ada panggung dan MC acaranya Aria sama Cik Ayu, dua orang paling konyol sedunia -_- Disetel lah foto-foto kenangan selama belajar di FITB, trus beberapa anak maju ikutan games 'Raja Gombal'. Si Aria sempet ngejayus dengan tebakan betmen soalnya menghibur anak-anak yg kelaperan karena konsumsi telat.
"Betmen doyannya makan apa?" | "Soto bebet.." "Betmen bete kalo HPnya kenapa?" | "Lowbet.."
"Betmen kalau sakit sakit apa?" | "sakit betuk.." "Betmen abis bikin dosa ngapain?" | "Tobet.."
Trus setelah konsumsi datang, kami kembali ceria dan bersemangat melanjutkan acara. Ada performance dari tiap kelas tuh. Dan kelas aku (KaSep) maju rame-rame ke atas panggung terus nyanyi lagu Peterpan yang 'Waktu terasa semakin berlalu', sambil Ayu dan Yolanda gantian cerita tentang masa-masa di kasep. Datang kuliah jam 8 tiap Senin dan Kamis, IP pas-pasan, ada tugas dari dosen satu orang ngerjain sisanya ngopi, kalo belajar ngantuk tapi kalau dosen ga masuk gembira ria, dll deh. Tapi kami tetep satu, kami terima apa adanya tiap individu. Anak-anaknya ga ada yang ga kocak, supel semua, dan lucu! Jadi terharu pas nyanyi bareng-bareng KaSep.
Tapi tetep ada bagian kami ngakak banget, ketika si Chuep gayanya udah kayak mau baca puisi serius. Dia pegang korek yang nyala trus dia baca puisi "Api..... jika di tiup..." trus dia niup koreknya ".... padam. Selesai". Seketika hening, dan seketika itu pula tawa membahana. Jayus buat anak kelas lain, tapi buat kami itu bikin sakit perut.
Well, sebenernya pertunjukan dari kelas lain sih sama aja, maju ke panggung rame-rame. Dan emang tiap kelas yang lagi perform tuh suka ngejoke yang cuma mereka sama Tuhan doang yang ngerti, jadi penonton krik-krik dan maklum kalau itu adalah ajang kumpul tiap kelas terakhir.
Eh kok jadi ngomongin KaSep? -_- ga boleh arogansi ih..
Trus ada acara award gitu. Kategorinya cukup aneh-aneh. 'Pasangan Termaho' (yeah it's you Dolly-Ferdinand), 'Terasyik' dan 'Tersupel' masing-masing direbut oleh duo MC Aria dan Ayu. Terbully si Ufuk dan karena dia ga bisa dateng bikin KaSep terasa kurang, 'Tersantai' dan 'Teraktif' dua kategori berbanding 180 derajat dan dimenangkan oleh anak KaSep juga si Raga dan Eka *KaSep menyediakan berbagai jenis manusia dari berbagai spesies dan sifat berbeda*. Eh diatas itu nama-nama anak KaSep semua. Tapi pemenang dari kelas lain juga banyak, kayak 'Tergalau' dan 'Terlabil' diraih oleh Hasna dan Rio, 'Terchubby' si Intan. Trus apa lagi ya? Lupaaaa..
Yang rada bikin kaget, ternyata si Aulia Fauzi Rohman a.k.a Chuep (baca: chu-ep) maju ke panggung trus stand up comedy. Please banget, kalau ada yg lebih nggak lucu dari Chuep jadi comic itu adalah Chuep jadi comic tanpa persiapan.
udah tengah malem, jam 12. Udah pada ngantuk kan. Eeeh.. si Pandu naik ke panggung dengan mini DJ set dan duet sama si Reza yang main biola trus barak seketika berubah menjadi arena ajep-ajep. Gimana nggak, lagu-lagu dugem kayak Party rock anthem, Black Eyed Peas, Katy Perry, Lady Gaga dan masih banyak lagi sukses bikin kami *pendiam maupun hiperaktif, berjilbab dan tidak berjilbab* ajojing malem-malem. Gue yakin penghuni di sekitar bukit ngedenger kegegeran yg kami timbulkan.
Oke, capek dugem kami keluar buat camp fire. Natap ke langit, langitnya indah banget, di Bandung tuh susah buat liat bintang soalnya. Trus ternyata camp fire itu kayak forum ngebahas kinerja para pejabat FITB, serta ngebahas seberapa akrabkah kami saat ini. Trus karena udah jam setengah 2 subuh, yang cewek boleh tidur. Yaudah saya tidur. Brrrr.... sumpah tidur ga tenang banget, kaki dan badan ga cukup anget, padahal baju udah tebel dan udah berkepompong didalam sleeping bag -_-
Well, hari berikutnya sih biasa aja, soalnya pagi-pagi udah persiapan buat balik ke Bandung. trus jam 10 balik deh ke Bandung. Meninggalkan lokasi makrab yang cantik tapi dingin menusuk tulang itu.
Jujur, makrab ini kayak ngebantu banget buat aku akrab sama yg lainnya, ya selain alasan kalau itu lokasi foto yang bagus. Hahaha.. Gamesnya bikin saya kenalan sama anak-anak FITB yang selama ini tau-muka-tapi-ga-tau-nama. Emang ini bukan formasi lengkapnya FITB sih, tapi ini rekor FITB kumpul hampir lengkap!
Good job panitia, si Pak ketua Lukman, trus tim survey lokasi, tim acara, Mr and Miss MC dan seluruh panitia makrab. It wouldn't be that happy without your hecticness, guys!
Sayang kalian semua, FITB :D
Yak, MAlam keaKRABan alias Makrab yang bertujuan untuk memperkuat persaudaraan sesama FITB *ciyeeh* dan membuat kami wajib kenal satu sama lain, sekaligus kayak acara terakhir sebelum kami terpisah di jurusan-jurusan.
And I must say, it was fantastic, I enjoyed that 2 days 1 night stay-over with the biggest family I've ever had.
If you ask when, it was Saturday-Sunday 12th and 13th of May. Ajang have fun para jomblo yang biasanya malam minggu di kosan doang nih. If you ask where, ....well, I don't remember exactly the name of that place, saung apaa gitu namanya, lokasinya sih di Maribaya, Cibodas, Jawa Barat (ya iya atuh Jawa Barat) =.= That place was awesome and beautiful and sooooo green ;)
Tempatnya tuh luas banget nget.. Jadi barak gede buat kami nginep, di sekitarnya ada arena bermain sama outbond. Pokoknya, nggak rugi banget deh main-main ke situ. Aduh, mau post semua foto lokasi makrab soalnya keren-keren, tapi bisa sampai ratusan sih -_- just imagine a green and wonderful scenery and you'll get the idea.
![]() |
beberapa playground dan disekitarnya lapangan rumput luas, mau main apa aja sama temen-temen bisa :) |
![]() |
Baraknya tuh di balik bukit, jadi mesti nurunin bukit dengan ratusan anak tangga, capek tapi worth it banget kan? |
![]() |
ga jauh dari barak, ada tebing tinggi banget dan cantik. Hahaha... Pujaan anak kebumian banget nih |
Nyampai di lokasi sih rada siang, jadi kami kayak free selama 2 jam, trus dari sore sampai magrib main games di lapang yang super luas. Trus malemnya kami seru-seruan acara indoor. Jadi di dalam barak ada panggung dan MC acaranya Aria sama Cik Ayu, dua orang paling konyol sedunia -_- Disetel lah foto-foto kenangan selama belajar di FITB, trus beberapa anak maju ikutan games 'Raja Gombal'. Si Aria sempet ngejayus dengan tebakan betmen soalnya menghibur anak-anak yg kelaperan karena konsumsi telat.
"Betmen doyannya makan apa?" | "Soto bebet.." "Betmen bete kalo HPnya kenapa?" | "Lowbet.."
"Betmen kalau sakit sakit apa?" | "sakit betuk.." "Betmen abis bikin dosa ngapain?" | "Tobet.."
Trus setelah konsumsi datang, kami kembali ceria dan bersemangat melanjutkan acara. Ada performance dari tiap kelas tuh. Dan kelas aku (KaSep) maju rame-rame ke atas panggung terus nyanyi lagu Peterpan yang 'Waktu terasa semakin berlalu', sambil Ayu dan Yolanda gantian cerita tentang masa-masa di kasep. Datang kuliah jam 8 tiap Senin dan Kamis, IP pas-pasan, ada tugas dari dosen satu orang ngerjain sisanya ngopi, kalo belajar ngantuk tapi kalau dosen ga masuk gembira ria, dll deh. Tapi kami tetep satu, kami terima apa adanya tiap individu. Anak-anaknya ga ada yang ga kocak, supel semua, dan lucu! Jadi terharu pas nyanyi bareng-bareng KaSep.
Tapi tetep ada bagian kami ngakak banget, ketika si Chuep gayanya udah kayak mau baca puisi serius. Dia pegang korek yang nyala trus dia baca puisi "Api..... jika di tiup..." trus dia niup koreknya ".... padam. Selesai". Seketika hening, dan seketika itu pula tawa membahana. Jayus buat anak kelas lain, tapi buat kami itu bikin sakit perut.
Well, sebenernya pertunjukan dari kelas lain sih sama aja, maju ke panggung rame-rame. Dan emang tiap kelas yang lagi perform tuh suka ngejoke yang cuma mereka sama Tuhan doang yang ngerti, jadi penonton krik-krik dan maklum kalau itu adalah ajang kumpul tiap kelas terakhir.
Eh kok jadi ngomongin KaSep? -_- ga boleh arogansi ih..
Trus ada acara award gitu. Kategorinya cukup aneh-aneh. 'Pasangan Termaho' (yeah it's you Dolly-Ferdinand), 'Terasyik' dan 'Tersupel' masing-masing direbut oleh duo MC Aria dan Ayu. Terbully si Ufuk dan karena dia ga bisa dateng bikin KaSep terasa kurang, 'Tersantai' dan 'Teraktif' dua kategori berbanding 180 derajat dan dimenangkan oleh anak KaSep juga si Raga dan Eka *KaSep menyediakan berbagai jenis manusia dari berbagai spesies dan sifat berbeda*. Eh diatas itu nama-nama anak KaSep semua. Tapi pemenang dari kelas lain juga banyak, kayak 'Tergalau' dan 'Terlabil' diraih oleh Hasna dan Rio, 'Terchubby' si Intan. Trus apa lagi ya? Lupaaaa..
Yang rada bikin kaget, ternyata si Aulia Fauzi Rohman a.k.a Chuep (baca: chu-ep) maju ke panggung trus stand up comedy. Please banget, kalau ada yg lebih nggak lucu dari Chuep jadi comic itu adalah Chuep jadi comic tanpa persiapan.
udah tengah malem, jam 12. Udah pada ngantuk kan. Eeeh.. si Pandu naik ke panggung dengan mini DJ set dan duet sama si Reza yang main biola trus barak seketika berubah menjadi arena ajep-ajep. Gimana nggak, lagu-lagu dugem kayak Party rock anthem, Black Eyed Peas, Katy Perry, Lady Gaga dan masih banyak lagi sukses bikin kami *pendiam maupun hiperaktif, berjilbab dan tidak berjilbab* ajojing malem-malem. Gue yakin penghuni di sekitar bukit ngedenger kegegeran yg kami timbulkan.
Oke, capek dugem kami keluar buat camp fire. Natap ke langit, langitnya indah banget, di Bandung tuh susah buat liat bintang soalnya. Trus ternyata camp fire itu kayak forum ngebahas kinerja para pejabat FITB, serta ngebahas seberapa akrabkah kami saat ini. Trus karena udah jam setengah 2 subuh, yang cewek boleh tidur. Yaudah saya tidur. Brrrr.... sumpah tidur ga tenang banget, kaki dan badan ga cukup anget, padahal baju udah tebel dan udah berkepompong didalam sleeping bag -_-
Well, hari berikutnya sih biasa aja, soalnya pagi-pagi udah persiapan buat balik ke Bandung. trus jam 10 balik deh ke Bandung. Meninggalkan lokasi makrab yang cantik tapi dingin menusuk tulang itu.
Jujur, makrab ini kayak ngebantu banget buat aku akrab sama yg lainnya, ya selain alasan kalau itu lokasi foto yang bagus. Hahaha.. Gamesnya bikin saya kenalan sama anak-anak FITB yang selama ini tau-muka-tapi-ga-tau-nama. Emang ini bukan formasi lengkapnya FITB sih, tapi ini rekor FITB kumpul hampir lengkap!
Good job panitia, si Pak ketua Lukman, trus tim survey lokasi, tim acara, Mr and Miss MC dan seluruh panitia makrab. It wouldn't be that happy without your hecticness, guys!
Sayang kalian semua, FITB :D
Jumat, 23 Maret 2012
KaSep
Emmm... Ini udah bulan apa ya? Tepat, bulan Maret! Akhir bulan Maret malah. Dan kalau sesuai kalender akademikku, berarti masa perkuliahan semester dua bakal beres di awal Mei dan aku udah bisa libur kenaikan tingkat di akhir bulan Mei. Huwooow... Tinggal dua bulan dari sekarang! Cepet banget mamen!
Nggak tau kenapa, perasaan semester dua itu sungguh sangat nggak kerasa. Yang bikin aku kepikiran adalah, berarti masa TPB aku juga tinggal 2 bulan lagi! :'(
Buat aku, TPB itu sejarah banget. BANGET! Padahal dulu aku mikir untuk jadi anak yang nggak usah eksis di kampus, dan memang sih, kebetulan nggak se-eksis itu juga. Tapi lumayan bisa menyesuaikan diri dengan keadaan kampus. TPB itu adalah masa dimana kita mesti mengakrabkan diri dengan unit. Itu bener banget! Karena masa TPB belum ada yang namanya Himpunan Mahasiswa Jurusan. Hahaha... Bagi kalian temen-temen seangkatan dari berbagai belahan unversitas yang udah dilantik sebagai anggota himpunan, aku bahkan belum mulai ospek jurusan nih. Jadi organisasi kami cuma unit. Beda kalau udah penjurusan dan masuk himpunan. Huuu... sesuatu banget!
Setelah dirasa-rasa, TPB emang masa-masa masih nyantai. Bukan mata kuliahnya juga sih yang nyantai. Yang kalau omongannya mata kuliah sih, lain lagi ceritanya. Killer. Hahaha... Fisika dasar dan Kalkulus dasar 4 SKS itu benar-benar bikin ketar-ketir. Yang nyantai itu jadwal kuliahnya. Ah, pokoknya jadwal TPB the best banget buat aku mah.
Lagi deh yang bikin aku sedih, akhirnya kami yang masih dipersatukan dalam keluarga fakultas, bentar lagi mesti terpisah oleh perbedaan jurusan. Jadi ceritanya, FITB itu dibagi jadi 4 kelas. mulai dari K-09 sampai K-12. Kebetulan aku masuk K-10, biasanya di singkat jadi KaSep, yang anak-anaknya solid banget. Aaaaaaah.... Kompak banget lah anak-anak KaSep. Gimana kalau nanti pas penjurusan kami pada mencar-mencar gitu?
Awalnya aku kira mereka brutal, trus agak-agak anarkis. Trus aku pikir aku bakal susah bergaul karena tipe kami beda. Hahaha... Tapi ternyata salah. Kami cuma remaja pada umumnya yang memang kami bukan mahasiswa study-oriented. Like, hey, what's the point of studying seriously all day? Kami main, kami bercanda, kami belajar. Imbang banget lah :)
Ketua kelasnya, si Yolanda Setyansyah *note that he's a boy, yeah.. I know his name confused us a lot* dia emang bisa banget mensuasanakan 72 mahasiswa di kelas itu.
Dosen fisika dasarnya, Pak Wahyu yang doyan stand up comedy dan terkadang ngegombal di tengah-tengah ngejelasin materi. He's a very hi-tech lecturer you know
Dosen kimia dasarnya, Pak Hidayat, yang terkadang saya merasa kasihan sama dia, sudah setua itu kok malah dapet kelas kami. Dia terbully di kelas kami, kawan. Aduh, jadi inget dia sempet pundung ga mau ngajar kelas kami. Maaf pak, kami emang kadang suka kelewatan :(
Anak-anak yg doyan duduk di deretan belakangnya, aku pikir mereka anak-anak nakal yang cuma bergaul sama kawanannya. Tapi ternyata salah. Kalau udah kenal mereka, bisa jadi temen bercanda yang emang seru.
Aktifis kelasnya Eka, Tri, Yasmine yang berusaha keras mengatur kami-kami ini. Wuuu... maaf deh kalau kami emang bikin ribet kalian. Kami-kami ini susah ditagih soal duit. Kalau ada PR, slogannya langsung "satu untuk semua". Tapi terasa kan kalau emang KaSep bisa diandalkan dalam segala suasana?
Yaudah deh, pokoknya 2 bulan kedepan bakal habis-habisan main sama KaSep :)
Nggak tau kenapa, perasaan semester dua itu sungguh sangat nggak kerasa. Yang bikin aku kepikiran adalah, berarti masa TPB aku juga tinggal 2 bulan lagi! :'(
Buat aku, TPB itu sejarah banget. BANGET! Padahal dulu aku mikir untuk jadi anak yang nggak usah eksis di kampus, dan memang sih, kebetulan nggak se-eksis itu juga. Tapi lumayan bisa menyesuaikan diri dengan keadaan kampus. TPB itu adalah masa dimana kita mesti mengakrabkan diri dengan unit. Itu bener banget! Karena masa TPB belum ada yang namanya Himpunan Mahasiswa Jurusan. Hahaha... Bagi kalian temen-temen seangkatan dari berbagai belahan unversitas yang udah dilantik sebagai anggota himpunan, aku bahkan belum mulai ospek jurusan nih. Jadi organisasi kami cuma unit. Beda kalau udah penjurusan dan masuk himpunan. Huuu... sesuatu banget!
Setelah dirasa-rasa, TPB emang masa-masa masih nyantai. Bukan mata kuliahnya juga sih yang nyantai. Yang kalau omongannya mata kuliah sih, lain lagi ceritanya. Killer. Hahaha... Fisika dasar dan Kalkulus dasar 4 SKS itu benar-benar bikin ketar-ketir. Yang nyantai itu jadwal kuliahnya. Ah, pokoknya jadwal TPB the best banget buat aku mah.
Lagi deh yang bikin aku sedih, akhirnya kami yang masih dipersatukan dalam keluarga fakultas, bentar lagi mesti terpisah oleh perbedaan jurusan. Jadi ceritanya, FITB itu dibagi jadi 4 kelas. mulai dari K-09 sampai K-12. Kebetulan aku masuk K-10, biasanya di singkat jadi KaSep, yang anak-anaknya solid banget. Aaaaaaah.... Kompak banget lah anak-anak KaSep. Gimana kalau nanti pas penjurusan kami pada mencar-mencar gitu?
Awalnya aku kira mereka brutal, trus agak-agak anarkis. Trus aku pikir aku bakal susah bergaul karena tipe kami beda. Hahaha... Tapi ternyata salah. Kami cuma remaja pada umumnya yang memang kami bukan mahasiswa study-oriented. Like, hey, what's the point of studying seriously all day? Kami main, kami bercanda, kami belajar. Imbang banget lah :)
Ketua kelasnya, si Yolanda Setyansyah *note that he's a boy, yeah.. I know his name confused us a lot* dia emang bisa banget mensuasanakan 72 mahasiswa di kelas itu.
Dosen fisika dasarnya, Pak Wahyu yang doyan stand up comedy dan terkadang ngegombal di tengah-tengah ngejelasin materi. He's a very hi-tech lecturer you know
Dosen kimia dasarnya, Pak Hidayat, yang terkadang saya merasa kasihan sama dia, sudah setua itu kok malah dapet kelas kami. Dia terbully di kelas kami, kawan. Aduh, jadi inget dia sempet pundung ga mau ngajar kelas kami. Maaf pak, kami emang kadang suka kelewatan :(
Anak-anak yg doyan duduk di deretan belakangnya, aku pikir mereka anak-anak nakal yang cuma bergaul sama kawanannya. Tapi ternyata salah. Kalau udah kenal mereka, bisa jadi temen bercanda yang emang seru.
Aktifis kelasnya Eka, Tri, Yasmine yang berusaha keras mengatur kami-kami ini. Wuuu... maaf deh kalau kami emang bikin ribet kalian. Kami-kami ini susah ditagih soal duit. Kalau ada PR, slogannya langsung "satu untuk semua". Tapi terasa kan kalau emang KaSep bisa diandalkan dalam segala suasana?
Yaudah deh, pokoknya 2 bulan kedepan bakal habis-habisan main sama KaSep :)
Minggu, 11 Maret 2012
Sekilas tentang TPB ITB
Hmm... nggak ngerti lagi kenapa waktu bisa jalan segini cepet. Maksudnya, asa baru kemarin euphoria lulus SNMPTN Tertulis, yah tentu saja setelah dikecewakan di SNMPTN Undangan. But then again, every vendetta inside me had been flushed away with that positive result :)
Dan sekarang, temen-temen aku, yang seharusnya lulus bareng aku, baru akan Ujian Nasional. Apa aku termasuk penghianat ya gegara lulus duluan? Hmm.. sekarang mereka berhadapan dengan Ujian Nasional. Terus bakal SNMPTN Tertulis. Terus bakal harap-harap cemas nunggu pengumuman. Terus bakal deg-degan pas insert password buat liat pengumuman lulus SNMPTN atau nggak. Terus... Ah, pokoknya aku banget lah ini!
Oiya, karena ini lagi masa masanya SNMPTN dan pendaftaran masuk universitas, boleh dong ngepost satu post ini. Ini ada beberapa jawaban aku atas beberapa pertanyaan temen-temen aku yang khawatir dengan ITB. Gak ngerti juga sih apa yg perlu di khawatirin tentang tahun pertama di ITB. Tapi boleh lah, rada di share siapa tau pertanyaan kalian juga sama ya!
Q: TPB itu intinya ngapain sih? Dan apa yang dipelajarin selama TPB?
A: TPB kan kepanjangannya juga Tahap Persiapan Bersama, jadi ITB pengennya supaya seluruh mahasiswa yang diterima di ITB itu dapet pemerataan ilmu, dan bener-bener siap masuk ke jurusan di tahun kedua nanti. Pas TPB, matakuliah yang dipelajari sama mahasiswa tiap fakultas sama kok (cuma kecuali SBM sama FSRD rada beda). Nih, Fisika dasar, kimia dasar, Kalkulus, Bahasa Indonesia (lebih kearah pendalaman Tata Tulis Karya Ilmiah), Bahasa Inggris (dibagi 3 kategori Presentation, Reading, Writing), Pengenalan Teknologi Informasi, Sains (dibagi jadi KPIP dan SAS), juga olahraga.
Tapi mah, tingkat kesulitan dan beban materi dibagi perkebutuhan fakultas kok. Kayak misalnya SITH kebutuhan Kalkulus dan Fisika dasar nggak terlalu besar, dapet mata kuliah Kalkulus B dan Fidas B. Beda dengan FITB yang Kalkulus dan Fidasnya A. Kategori A biasanya dibahas lebih mendalam daripada B.
Sebagai gambaran, anggep aja kayak SMA kelas 13 :P belajarnya ilmu-ilmu gitu lagi. Bayangkan materi 3 tahun yang kamu dapat selama SMA, dipadatkan jadi 1 tahun materi TPB. Hahaha...
Dengan memperdalam basic-basic ilmu tersebut, kita jadi siap untuk lanjut ke tahap selanjutnya (jurusan). Nah, tapi kita juga pasti perlu tau kan jurusan-jurusan di fakultas kita itu apa dan gimana? Demi memperkenalkan kita pada jurusan, tiap fakultas ada mata kuliah Pengenalan program studi. Misal FTMD nama matkul nya Statika Struktur, FTI dengan matkul Pengenalan Teknologi Industri, FTSL dengan Pengenalan Rekayasa Infrastruktur dan masih banyak lagi :)
Q: Ada yang bilang kalau TPB itu singkatan dari Tahap Paling Bahagia, kok bisa ada anggapan itu?
A: So far, di akunya sih, emang TPB tahap yang cukup bahagia. Tapi nggak bisa bilang paling bahagia juga, well.. at least belum bisa. Kenapa? Kan aku juga belum tingkat dua. Jadi belum bisa ngebandingin mana yang lebih bahagia.
Tapi kalau kata kakak-kakak tingkat aku, TPB disebut paling bahagia tuh karena istilahnya masa kuliah yang paling diurus kampus. Bayangin, SKS udah ditentuin, jadi ga perlu repot ngurus SKS matkul bla bla bla. Praktikum TPB juga enakeun jadwalnya, paling cuma praktikum Fidas, Kidas, sama PTI. Praktikum sehari seminggu dengan jadwal bergantian. Kuliah cuma Senin-Jumat. Trus juga UTS udah terjadwal. FYI, UTS buat anak TPB itu udah fix tiap hari Jumat jam 3 sore, per satu matkul saja dalam seminggu. Kalau UTS ntar pas di jurusan, jadwalnya suka ngaco. Yang hari Sabtu lah, yang UTS malem lah, yang sehari bisa sampai 2 atau 3 kali UTS. Soalnya, UTS di jurusan itu udah terserah kesepakatan kita dengan dosen. Jadi nggak mesti Jumat jam 3 sore, ya kalo udah di jurusan lho yaa.
Tuh, kurang bahagia apa coba?
Q: Kenapa nggak langsung jurusan? Kenapa mesti di terima di fakultas?
A: Wah, kalau itu, tanya sama rektoran ya. Bukan wewenang aku buat mutusin mesti jurusan apa fakultas dulu gitu. Hehe..
Tapi dari perspektif aku ya, banyak untungnya masuk fakultas terlebih dahulu. Di TPB kan ilmunya di mantepin tuh, jadi kita pas udah penjurusan gampang follow up dengan ilmu kejuruan. Santai lah, kalau basic ilmunya di pelajari selama setahun, pasti kuat sama ilmu-ilmu di jurusan yang lebih dewa.
Dan positifnya lagi dari TPB adalah, dengan masuk fakultas dulu, kita jadi punya waktu setahun buat nentuin jurusan mana yang cocok dengan kita. Aku ngerasain banget lah, ternyata banyak hal yang aku baru tau tentang jurusan-jurusan di fakultas aku, dan aku jadi nyadar mana jurusan yang 'aku banget' dan mana yang 'kayaknya aku ga cocok sama jurusan ini'. Jadi nggak ada istilah salah jurusan dong yaaa!
Q: Gimana suasana ITB saat belajar mengajar?
A: Hmm... Pertanyaan yang agak sulit dijawab. Niatnya pencitraan, tapi ga boleh bohong deng ngejawabnya. Haha.. ya udah, jujur saja ya.
Belajar mengajarnya ya biasa wae, kadang kalau dosen ngocol, ya kita ketawain. Trus mahasiswanya juga pada interaksi antarmahasiswa atau nanya-nanya sama dosen. Kadang emang suka berisik, atau ada yang tidur. Ya nggak tegang juga sih pas dikelasnya. Layaknya ruang kelas pada umumnya. By the way, ini yang aku rasain di kelas sih. Haha.. ga tau kelas lain tegang gitu apa nggak :P
Belajar di kampus Ganesha ini sih buat aku nggak terhitung berat. Mungkin target IP yang wajib diatas 2,0 *biar ga DO* tapi ya, itu mah bisa lah. Target 3,0 keatas juga bisa di catch up sebenarnya. Nggak jadi kekhawatiran berlebih. Mungkin kuncinya adalah, time management. Aku juga masih berusaha manage waktu sih. Intinya, kalau jam kuliah, maksimalkan kuliah. Jam istirahat, maksimalkan istirahat. Jam unit, maksimalkan berorganisasi. Itu juga satu hal yang masih aku belajar kuasai. Kalau kita fokus dan maksimal melakukan kegiatan pada waktu yang tepat, pasti bisa seimbang kok kuliah dan non-akademik.
Q: Bedanya belajar pas kuliah sama belajar pas SMA? Enakan mana?
A: Well... yang udah kuliah mana suaranyaaaah? Bagi kalian yang udah kuliah, silakan jawab dalam hati enakan mana antara SMA sama kuliah.
Pada dasarnya, belajar pas SMA itu, si guru dituntut supaya muridnya bisa ngerti. Asa kalau dosen ya, mereka memberi ilmu dalam bentuk konsep, terus kita kembangin sendiri ilmu itu dalam bentuk ngerjain soal (biasanya soal tutorial atau dari text book)
Dosen aku bilang, mahasiswa jangan berharap disuapin terus, tapi cari makan sendiri. Hahaha... yah, kalau demen 'disuapin' sih lebih enak pas SMA. Tapi berasa challenge gitu kalau kitanya nyari tau sendiri atau berguru sama temen yang pinter :D
Q: Penting nggak sih kegiatan ekstrakurikuler selain kuliah?
A: Wait wait.. ini pertanyaan, kayaknya ada yang berencana buat jadi anak study-oriented nih. Kalau aku bilang, PENTING BANGET! Jangan sampai kalian gara-gara ngejar IP 4 terus jadi kupu-kupu alias 'kuliah-pulang-kuliah-pulang'. Damn, gak dapet ilmu apa-apa malah kalau kayak gitu. Hahaha... ya nggak perlu jadi aktivis kampus yang gimana juga sih, yang tiap hari pulang jam 10 malem gitu. Cukup minimal gabung di satu unit trus partisipasi aktif. Kalau satu unit aku rasa nggak bakal keteteran di kuliah kok. Soalnya ini salah satu cara untuk kenal sama banyak anak-anak dari fakultas lain. Atau kalau ada kepanitiaan acara apaaa gitu, daftar aja :) seru lho, soalnya pasti pendiklat dan kadiv nya kakak tingkat deh. Bisa banget buat tempat berbagi ilmu! Saran aku nih, banyakin temen itu nggak rugi. minimal satu dari tiap fakultas maupun dari tiap angkatan.
Q: Kaderisasi di ITB gimana? Susah nggak?
A: Hehehe... Perasaan dulu pas aku masuk pertama kali ke sini, nggak yang gimana-gimana banget nanya-nanya soal kaderisasi. Kenapa banyak yang takut ya? Kalau buat maba sih, pastinya ada pengenalan kampus. Pas jaman aku namanya PRO-KM. Biasa, ospek pengenalan kampus. Gak serem sih.
Kaderisasi selanjutnya paling di unit. Tiap unit pasti ada tahap kaderisasi sebelum pelantikan kan? Di ikutin aja dan jalani dengan ikhlas, haha... Tugasnya kadang suka banyak, tapi karena tugas kaderisasi biasanya seangkatan, jadi selow aja sih!
Kalau buat TPB cukup dua itu aja. Kalau kaderisasi Himpunan Jurusan... hmm.. belum saatnya, kalau istilah kakak tingkat aku, nikmati dulu TPB :P
oiya, ntar pas TPB bakal banyak banget unit-unit olahraga yang ngadain pertandingan antar Fakultas TPB. Biasanya disebut TPB Cup. Ada futsal, badminton, voli, basket, dan lain-lain. Nikmatin nikmatin masa-masa kalian solid sebagai keluarga fakultas. Dijamin rame lah kalau udah suporternya heboh!
Apa lagi ya pertanyaan yang sering di tanyain? Pokoknya intinya tentang ketakutan beberapa orang yang pengen masuk ITB. Ada yang nanya soal biaya kuliah di ITB. Kalau yang satu itu, aku nggak bisa ngomong banyak sih. Ya emang regulasinya begitu. Ya jangan keburu down gitu dong. Yah buat aku sih, bayangin aja, toh aku yang buta soal ITB pas udah masuk juga selow, learning by doing. Tenang, apapun yang bikin kamu penasaran soal kampus Ganesha ini, jadiin motivasi aja. Motivasi diri kamu dengan "Aku pengen tau tentang (insert your curiosity here) jadi mesti masuk ITB biar bisa nyari tau ntar pas udah jadi mahasiswanya!"
Okeeeeeh?
Ya ampun ga kerasa lagi! Kalau maba 2012 udah di terima di ITB, berarti masa TPB aku juga bakal berakhir dong? Ya ampuuuun.... Masa TPB untuk anak 2011 akan benar-benar berakhir pada bulan Mei! Gyaaa gyaaa... Sebentar lagi penjurusan O:)
Ah, selamat UN ya kawan-kawan 2012 :D Ga sabar buat jadi kakak pembina kalian pas di ProKM nanti. Semoga jadi deh niat aku buat jadi fasilitator maba 2012.
Dan sekarang, temen-temen aku, yang seharusnya lulus bareng aku, baru akan Ujian Nasional. Apa aku termasuk penghianat ya gegara lulus duluan? Hmm.. sekarang mereka berhadapan dengan Ujian Nasional. Terus bakal SNMPTN Tertulis. Terus bakal harap-harap cemas nunggu pengumuman. Terus bakal deg-degan pas insert password buat liat pengumuman lulus SNMPTN atau nggak. Terus... Ah, pokoknya aku banget lah ini!
Oiya, karena ini lagi masa masanya SNMPTN dan pendaftaran masuk universitas, boleh dong ngepost satu post ini. Ini ada beberapa jawaban aku atas beberapa pertanyaan temen-temen aku yang khawatir dengan ITB. Gak ngerti juga sih apa yg perlu di khawatirin tentang tahun pertama di ITB. Tapi boleh lah, rada di share siapa tau pertanyaan kalian juga sama ya!
Q: TPB itu intinya ngapain sih? Dan apa yang dipelajarin selama TPB?
A: TPB kan kepanjangannya juga Tahap Persiapan Bersama, jadi ITB pengennya supaya seluruh mahasiswa yang diterima di ITB itu dapet pemerataan ilmu, dan bener-bener siap masuk ke jurusan di tahun kedua nanti. Pas TPB, matakuliah yang dipelajari sama mahasiswa tiap fakultas sama kok (cuma kecuali SBM sama FSRD rada beda). Nih, Fisika dasar, kimia dasar, Kalkulus, Bahasa Indonesia (lebih kearah pendalaman Tata Tulis Karya Ilmiah), Bahasa Inggris (dibagi 3 kategori Presentation, Reading, Writing), Pengenalan Teknologi Informasi, Sains (dibagi jadi KPIP dan SAS), juga olahraga.
Tapi mah, tingkat kesulitan dan beban materi dibagi perkebutuhan fakultas kok. Kayak misalnya SITH kebutuhan Kalkulus dan Fisika dasar nggak terlalu besar, dapet mata kuliah Kalkulus B dan Fidas B. Beda dengan FITB yang Kalkulus dan Fidasnya A. Kategori A biasanya dibahas lebih mendalam daripada B.
Sebagai gambaran, anggep aja kayak SMA kelas 13 :P belajarnya ilmu-ilmu gitu lagi. Bayangkan materi 3 tahun yang kamu dapat selama SMA, dipadatkan jadi 1 tahun materi TPB. Hahaha...
Dengan memperdalam basic-basic ilmu tersebut, kita jadi siap untuk lanjut ke tahap selanjutnya (jurusan). Nah, tapi kita juga pasti perlu tau kan jurusan-jurusan di fakultas kita itu apa dan gimana? Demi memperkenalkan kita pada jurusan, tiap fakultas ada mata kuliah Pengenalan program studi. Misal FTMD nama matkul nya Statika Struktur, FTI dengan matkul Pengenalan Teknologi Industri, FTSL dengan Pengenalan Rekayasa Infrastruktur dan masih banyak lagi :)
Q: Ada yang bilang kalau TPB itu singkatan dari Tahap Paling Bahagia, kok bisa ada anggapan itu?
A: So far, di akunya sih, emang TPB tahap yang cukup bahagia. Tapi nggak bisa bilang paling bahagia juga, well.. at least belum bisa. Kenapa? Kan aku juga belum tingkat dua. Jadi belum bisa ngebandingin mana yang lebih bahagia.
Tapi kalau kata kakak-kakak tingkat aku, TPB disebut paling bahagia tuh karena istilahnya masa kuliah yang paling diurus kampus. Bayangin, SKS udah ditentuin, jadi ga perlu repot ngurus SKS matkul bla bla bla. Praktikum TPB juga enakeun jadwalnya, paling cuma praktikum Fidas, Kidas, sama PTI. Praktikum sehari seminggu dengan jadwal bergantian. Kuliah cuma Senin-Jumat. Trus juga UTS udah terjadwal. FYI, UTS buat anak TPB itu udah fix tiap hari Jumat jam 3 sore, per satu matkul saja dalam seminggu. Kalau UTS ntar pas di jurusan, jadwalnya suka ngaco. Yang hari Sabtu lah, yang UTS malem lah, yang sehari bisa sampai 2 atau 3 kali UTS. Soalnya, UTS di jurusan itu udah terserah kesepakatan kita dengan dosen. Jadi nggak mesti Jumat jam 3 sore, ya kalo udah di jurusan lho yaa.
Tuh, kurang bahagia apa coba?
Q: Kenapa nggak langsung jurusan? Kenapa mesti di terima di fakultas?
A: Wah, kalau itu, tanya sama rektoran ya. Bukan wewenang aku buat mutusin mesti jurusan apa fakultas dulu gitu. Hehe..
Tapi dari perspektif aku ya, banyak untungnya masuk fakultas terlebih dahulu. Di TPB kan ilmunya di mantepin tuh, jadi kita pas udah penjurusan gampang follow up dengan ilmu kejuruan. Santai lah, kalau basic ilmunya di pelajari selama setahun, pasti kuat sama ilmu-ilmu di jurusan yang lebih dewa.
Dan positifnya lagi dari TPB adalah, dengan masuk fakultas dulu, kita jadi punya waktu setahun buat nentuin jurusan mana yang cocok dengan kita. Aku ngerasain banget lah, ternyata banyak hal yang aku baru tau tentang jurusan-jurusan di fakultas aku, dan aku jadi nyadar mana jurusan yang 'aku banget' dan mana yang 'kayaknya aku ga cocok sama jurusan ini'. Jadi nggak ada istilah salah jurusan dong yaaa!
Q: Gimana suasana ITB saat belajar mengajar?
A: Hmm... Pertanyaan yang agak sulit dijawab. Niatnya pencitraan, tapi ga boleh bohong deng ngejawabnya. Haha.. ya udah, jujur saja ya.
Belajar mengajarnya ya biasa wae, kadang kalau dosen ngocol, ya kita ketawain. Trus mahasiswanya juga pada interaksi antarmahasiswa atau nanya-nanya sama dosen. Kadang emang suka berisik, atau ada yang tidur. Ya nggak tegang juga sih pas dikelasnya. Layaknya ruang kelas pada umumnya. By the way, ini yang aku rasain di kelas sih. Haha.. ga tau kelas lain tegang gitu apa nggak :P
Belajar di kampus Ganesha ini sih buat aku nggak terhitung berat. Mungkin target IP yang wajib diatas 2,0 *biar ga DO* tapi ya, itu mah bisa lah. Target 3,0 keatas juga bisa di catch up sebenarnya. Nggak jadi kekhawatiran berlebih. Mungkin kuncinya adalah, time management. Aku juga masih berusaha manage waktu sih. Intinya, kalau jam kuliah, maksimalkan kuliah. Jam istirahat, maksimalkan istirahat. Jam unit, maksimalkan berorganisasi. Itu juga satu hal yang masih aku belajar kuasai. Kalau kita fokus dan maksimal melakukan kegiatan pada waktu yang tepat, pasti bisa seimbang kok kuliah dan non-akademik.
Q: Bedanya belajar pas kuliah sama belajar pas SMA? Enakan mana?
A: Well... yang udah kuliah mana suaranyaaaah? Bagi kalian yang udah kuliah, silakan jawab dalam hati enakan mana antara SMA sama kuliah.
Pada dasarnya, belajar pas SMA itu, si guru dituntut supaya muridnya bisa ngerti. Asa kalau dosen ya, mereka memberi ilmu dalam bentuk konsep, terus kita kembangin sendiri ilmu itu dalam bentuk ngerjain soal (biasanya soal tutorial atau dari text book)
Dosen aku bilang, mahasiswa jangan berharap disuapin terus, tapi cari makan sendiri. Hahaha... yah, kalau demen 'disuapin' sih lebih enak pas SMA. Tapi berasa challenge gitu kalau kitanya nyari tau sendiri atau berguru sama temen yang pinter :D
Q: Penting nggak sih kegiatan ekstrakurikuler selain kuliah?
A: Wait wait.. ini pertanyaan, kayaknya ada yang berencana buat jadi anak study-oriented nih. Kalau aku bilang, PENTING BANGET! Jangan sampai kalian gara-gara ngejar IP 4 terus jadi kupu-kupu alias 'kuliah-pulang-kuliah-pulang'. Damn, gak dapet ilmu apa-apa malah kalau kayak gitu. Hahaha... ya nggak perlu jadi aktivis kampus yang gimana juga sih, yang tiap hari pulang jam 10 malem gitu. Cukup minimal gabung di satu unit trus partisipasi aktif. Kalau satu unit aku rasa nggak bakal keteteran di kuliah kok. Soalnya ini salah satu cara untuk kenal sama banyak anak-anak dari fakultas lain. Atau kalau ada kepanitiaan acara apaaa gitu, daftar aja :) seru lho, soalnya pasti pendiklat dan kadiv nya kakak tingkat deh. Bisa banget buat tempat berbagi ilmu! Saran aku nih, banyakin temen itu nggak rugi. minimal satu dari tiap fakultas maupun dari tiap angkatan.
Q: Kaderisasi di ITB gimana? Susah nggak?
A: Hehehe... Perasaan dulu pas aku masuk pertama kali ke sini, nggak yang gimana-gimana banget nanya-nanya soal kaderisasi. Kenapa banyak yang takut ya? Kalau buat maba sih, pastinya ada pengenalan kampus. Pas jaman aku namanya PRO-KM. Biasa, ospek pengenalan kampus. Gak serem sih.
Kaderisasi selanjutnya paling di unit. Tiap unit pasti ada tahap kaderisasi sebelum pelantikan kan? Di ikutin aja dan jalani dengan ikhlas, haha... Tugasnya kadang suka banyak, tapi karena tugas kaderisasi biasanya seangkatan, jadi selow aja sih!
Kalau buat TPB cukup dua itu aja. Kalau kaderisasi Himpunan Jurusan... hmm.. belum saatnya, kalau istilah kakak tingkat aku, nikmati dulu TPB :P
oiya, ntar pas TPB bakal banyak banget unit-unit olahraga yang ngadain pertandingan antar Fakultas TPB. Biasanya disebut TPB Cup. Ada futsal, badminton, voli, basket, dan lain-lain. Nikmatin nikmatin masa-masa kalian solid sebagai keluarga fakultas. Dijamin rame lah kalau udah suporternya heboh!
Apa lagi ya pertanyaan yang sering di tanyain? Pokoknya intinya tentang ketakutan beberapa orang yang pengen masuk ITB. Ada yang nanya soal biaya kuliah di ITB. Kalau yang satu itu, aku nggak bisa ngomong banyak sih. Ya emang regulasinya begitu. Ya jangan keburu down gitu dong. Yah buat aku sih, bayangin aja, toh aku yang buta soal ITB pas udah masuk juga selow, learning by doing. Tenang, apapun yang bikin kamu penasaran soal kampus Ganesha ini, jadiin motivasi aja. Motivasi diri kamu dengan "Aku pengen tau tentang (insert your curiosity here) jadi mesti masuk ITB biar bisa nyari tau ntar pas udah jadi mahasiswanya!"
Okeeeeeh?
Ya ampun ga kerasa lagi! Kalau maba 2012 udah di terima di ITB, berarti masa TPB aku juga bakal berakhir dong? Ya ampuuuun.... Masa TPB untuk anak 2011 akan benar-benar berakhir pada bulan Mei! Gyaaa gyaaa... Sebentar lagi penjurusan O:)
Ah, selamat UN ya kawan-kawan 2012 :D Ga sabar buat jadi kakak pembina kalian pas di ProKM nanti. Semoga jadi deh niat aku buat jadi fasilitator maba 2012.
Senin, 26 Desember 2011
All the Way Up to Tangkuban Perahu
Hari Sabtu tgl 24 kemarin, tepatnya seminggu setelah Acara Akhir PMA 2011, kami yang sudah resmi *cielah* menjadi wargi LSS diajak untuk ikut mendaki gunung Tangkuban Perahu oleh senior-senior kami.
Acara itu dinamakan 'Nangkubz' supaya terdengar lebih alay.
Yang ikut acara nangkub itu kurang lebih 60 orang lhoo.. Ga bisa lengkap LSS nya, soalnya udah pada mudik. Yaudah deh, harus maklum jumlahnya cuma segitu.
Sabtu pagi jam 7 kami sudah ngumpul di sekre LSS. Kami berangkat ke Lembang naik angkot charteran dan kami yang memang dipenuhi oleh excitement nggak bisa diam selama perjalanan ke Lembang.
Sebenarnya untuk sampai ke puncak Tangkuban Perahu ada jalan aspalnya kok. Kan gunung tersebut sudah jadi objek wisata alam-nya Bandung. Jadi fasilitas jalan aspal pun menjadi suatu keharusan. Dan kami bisa saja naik ke puncak dengan angkot tersebut. But, where's the fun part then? Jadi tampaknya opsi hiking bareng menjadi sesuatu yang lebih seru.
Jam 10, kami mulai pendakian dengan senang hati dan penuh semangat. Kang Derry memimpin di paling depan barisan kami. FYI saja, dia itu anak geologi 2008 jadi panjat memanjat gunung udah makanan sehari-hari buat dia.
Jalur pendakian awal gunung tersebut masih sebatas rumput pendek dan pepohonan yang cukup banyak ,tetapi masih dalam jarak yg cukup berjauhan. Tantangan medan pertama ini adalah, jalannya yang memang menanjak gak tanggung-tanggung. Damn! Langsung pegel di perjalanan awal-awal. Sumpah ngabisin tenaga banget karena menanjak gak ada habisnya.
Kami istirahat beberapa kali di zona itu. Langsung kelelahan. Kaki rasanya mau putus. Haha.. ketahuan banget lah yang jarang olahraga staminanya langsung drop. Padahal menurut danlap acara nangkubz, ini baru seperempat perjalanan. Bayangkan!
Setelah sekitar 1 jam pendakian, kami sampai di lokasi istirahat yang kami spontan sebut dengan 'Checkpoint banget' (soalnya kami udah istirahat beberapa kali di sepanjang perjalanan dan kami sebut dengan 'checkpoint aja'). Di checkpoint banget ada beberapa warung. Jadi jajan dulu di situ.
setelah beberapa saat istirahat dan mengembalikan tenaga, kami mulai jalan lagi. kali ini jalannya udah nggak semenanjak yang tadi. Termasuk datar. Tapi sudah jalur-jalur pendakian mulai licin oleh lumut dan pepohonan mulai mempersempit ruang gerak kami *cielaah bahasanya*
Tapi yah, di track ini lumayan nggak menguras nafas. Tetep bisa stabil nafasnya. Licinnya jalan membuat saya terpleset beberapa kali dan ranting-ranting di sekitar jalur pendakian beberapa kali nyangkut ke baju saya. Lecet-lecet sudah nggak saya pikirin lagi.
Seakan track tersebut kurang menantang, tiba-tiba hujan turun. Langsung deras gitu, tanpa ada pertanda apa-apa. Kami sontak mengeluarkan ponco dan mengenakannya. Bayangin medan yang udah licin karena tanahnya tanah liat dan berlumut. trus ditambahin hujan. Wuidih, makin kepleset aja aku nih. Gegara track ini, sepatu aku yang putih itu langsung penuh lumpur, kaki langsung basah kena genangan air.
Oiya, ada memorable moment di track ini! Kami kan mendakinya berbaris gitu ya. Nah, trus ada barisan yang di depan aku itu, mereka jalan terlalu cepat. padahal jalur pendakian terkadang bercabang dan terhalang pohon-pohon. Sedangkan di belakang aku juga nggak keliatan, kayaknya ketinggalan jauh. Jadinya Aku, Teh Liska, Irun, Teh Gina, Kang Panjul, sama Kang Upi nggak bisa liat gerombolan di depan maupun di belakang. Gila, grup dengan jumlah terkecil ini namanya!
Kami berenam tiba di dua persimpangan, kiri dan kanan. Mana yang harus dipilih? Kami sempet teriak supaya gerombolan di depan kami menyadari kalau kami kebingungan. Tapi ditengah hujan deras dan hutan begitu, kayaknya mereka nggak dengar. Kami panik. Bingung antara mau nunggu gerombolan belakang atau mencari jalur dulu. Kang Panjul ngajak kami berbelok ke jalur kiri. Kami mengikuti sambil memperlambat jalan supaya nggak kehilangan jejak sama rombongan belakang. Kang Panjul berlari di depan supaya bisa melihat jalur itu.
Nggak lama dia teriak ke arah kami "Eta jalan buntu! Balik ke persimpangan tadi."
Kami akhirnya bertemu dengan rombongan di belakang kami yang jumlahnya banyak sekali. Untung tersesatnya bareng-bareng gini. Akhirnya kami semua memanjat jalur kanan karena itu satu-satunya jalan yang tersisa.
Tak berapa lama, di depan kami muncul Kang Derry dan membimbing jalur kami. Aku dalam hati langsung teriak "Alhamdulillah, sol sepatu ya..." ala Syahrini. Eh, taunya 5 menit setelah adegan nyasar itu, kami langsung keluar hutan menuju jalan aspal.
Ternyata jalur pendakian tertutup telah berakhir. Jalan aspal tersebut ramai dengan wisatawan dan memang merupakan jalur rata untuk sampai ke puncak.
Setelah istirahat dan sholat Zuhur, kami langsung mengikuti jalan aspal itu untuk sampai ke puncak Tangkuban Perahu. Hujan telah berganti dengan rintik-rintik yang datang dan kembali *halah*. Damn, puncak gunung pastinya dingin kan? Hahaha... Saya menyesal tidak memakai jaket tebal. Jadinya masuk angin :P
Di puncak gunung, kami makan siang, bagi-bagi snack satu sama lain, dan foto-foto :D
Nah, ada satu acara lagi yg dilakukan di puncak gunung itu. Dari awal kami memang sudah diingatkan untuk membawa kado maksimal harganya 5 ribu, dibungkus kertas koran. Trus kado tersebut di kumpulkan ke dalam kantong besar, dan kami secara berantai mengambil kado didalamnya untuk dikasih ke orang lain. Dan syaratnya, harus ngasih ke lawan jenis! Huwooow.. super sekali :D
FYI, aku dapet kadonya dari Kang Pebz a.k.a Pebi, dan pas giliran aku ngasih kado, aku ngasih ke kang Choqy. Oiya, karena jumlah cewek-cowok ga seimbang. Jadi aku kebagian ngasih satu kado lagi buat Kang Aga :)
Huwaaw... so sweet banget acara Nangkubz kemaren. Mau ah ntar aku post beberapa fotonya. Ditunggu yaa..
Acara itu dinamakan 'Nangkubz' supaya terdengar lebih alay.
Yang ikut acara nangkub itu kurang lebih 60 orang lhoo.. Ga bisa lengkap LSS nya, soalnya udah pada mudik. Yaudah deh, harus maklum jumlahnya cuma segitu.
Sabtu pagi jam 7 kami sudah ngumpul di sekre LSS. Kami berangkat ke Lembang naik angkot charteran dan kami yang memang dipenuhi oleh excitement nggak bisa diam selama perjalanan ke Lembang.
Sebenarnya untuk sampai ke puncak Tangkuban Perahu ada jalan aspalnya kok. Kan gunung tersebut sudah jadi objek wisata alam-nya Bandung. Jadi fasilitas jalan aspal pun menjadi suatu keharusan. Dan kami bisa saja naik ke puncak dengan angkot tersebut. But, where's the fun part then? Jadi tampaknya opsi hiking bareng menjadi sesuatu yang lebih seru.
Jam 10, kami mulai pendakian dengan senang hati dan penuh semangat. Kang Derry memimpin di paling depan barisan kami. FYI saja, dia itu anak geologi 2008 jadi panjat memanjat gunung udah makanan sehari-hari buat dia.
Jalur pendakian awal gunung tersebut masih sebatas rumput pendek dan pepohonan yang cukup banyak ,tetapi masih dalam jarak yg cukup berjauhan. Tantangan medan pertama ini adalah, jalannya yang memang menanjak gak tanggung-tanggung. Damn! Langsung pegel di perjalanan awal-awal. Sumpah ngabisin tenaga banget karena menanjak gak ada habisnya.
Kami istirahat beberapa kali di zona itu. Langsung kelelahan. Kaki rasanya mau putus. Haha.. ketahuan banget lah yang jarang olahraga staminanya langsung drop. Padahal menurut danlap acara nangkubz, ini baru seperempat perjalanan. Bayangkan!
Setelah sekitar 1 jam pendakian, kami sampai di lokasi istirahat yang kami spontan sebut dengan 'Checkpoint banget' (soalnya kami udah istirahat beberapa kali di sepanjang perjalanan dan kami sebut dengan 'checkpoint aja'). Di checkpoint banget ada beberapa warung. Jadi jajan dulu di situ.
setelah beberapa saat istirahat dan mengembalikan tenaga, kami mulai jalan lagi. kali ini jalannya udah nggak semenanjak yang tadi. Termasuk datar. Tapi sudah jalur-jalur pendakian mulai licin oleh lumut dan pepohonan mulai mempersempit ruang gerak kami *cielaah bahasanya*
Tapi yah, di track ini lumayan nggak menguras nafas. Tetep bisa stabil nafasnya. Licinnya jalan membuat saya terpleset beberapa kali dan ranting-ranting di sekitar jalur pendakian beberapa kali nyangkut ke baju saya. Lecet-lecet sudah nggak saya pikirin lagi.
Seakan track tersebut kurang menantang, tiba-tiba hujan turun. Langsung deras gitu, tanpa ada pertanda apa-apa. Kami sontak mengeluarkan ponco dan mengenakannya. Bayangin medan yang udah licin karena tanahnya tanah liat dan berlumut. trus ditambahin hujan. Wuidih, makin kepleset aja aku nih. Gegara track ini, sepatu aku yang putih itu langsung penuh lumpur, kaki langsung basah kena genangan air.
Oiya, ada memorable moment di track ini! Kami kan mendakinya berbaris gitu ya. Nah, trus ada barisan yang di depan aku itu, mereka jalan terlalu cepat. padahal jalur pendakian terkadang bercabang dan terhalang pohon-pohon. Sedangkan di belakang aku juga nggak keliatan, kayaknya ketinggalan jauh. Jadinya Aku, Teh Liska, Irun, Teh Gina, Kang Panjul, sama Kang Upi nggak bisa liat gerombolan di depan maupun di belakang. Gila, grup dengan jumlah terkecil ini namanya!
Kami berenam tiba di dua persimpangan, kiri dan kanan. Mana yang harus dipilih? Kami sempet teriak supaya gerombolan di depan kami menyadari kalau kami kebingungan. Tapi ditengah hujan deras dan hutan begitu, kayaknya mereka nggak dengar. Kami panik. Bingung antara mau nunggu gerombolan belakang atau mencari jalur dulu. Kang Panjul ngajak kami berbelok ke jalur kiri. Kami mengikuti sambil memperlambat jalan supaya nggak kehilangan jejak sama rombongan belakang. Kang Panjul berlari di depan supaya bisa melihat jalur itu.
Nggak lama dia teriak ke arah kami "Eta jalan buntu! Balik ke persimpangan tadi."
Kami akhirnya bertemu dengan rombongan di belakang kami yang jumlahnya banyak sekali. Untung tersesatnya bareng-bareng gini. Akhirnya kami semua memanjat jalur kanan karena itu satu-satunya jalan yang tersisa.
Tak berapa lama, di depan kami muncul Kang Derry dan membimbing jalur kami. Aku dalam hati langsung teriak "Alhamdulillah, sol sepatu ya..." ala Syahrini. Eh, taunya 5 menit setelah adegan nyasar itu, kami langsung keluar hutan menuju jalan aspal.
Ternyata jalur pendakian tertutup telah berakhir. Jalan aspal tersebut ramai dengan wisatawan dan memang merupakan jalur rata untuk sampai ke puncak.
Setelah istirahat dan sholat Zuhur, kami langsung mengikuti jalan aspal itu untuk sampai ke puncak Tangkuban Perahu. Hujan telah berganti dengan rintik-rintik yang datang dan kembali *halah*. Damn, puncak gunung pastinya dingin kan? Hahaha... Saya menyesal tidak memakai jaket tebal. Jadinya masuk angin :P
Di puncak gunung, kami makan siang, bagi-bagi snack satu sama lain, dan foto-foto :D
Nah, ada satu acara lagi yg dilakukan di puncak gunung itu. Dari awal kami memang sudah diingatkan untuk membawa kado maksimal harganya 5 ribu, dibungkus kertas koran. Trus kado tersebut di kumpulkan ke dalam kantong besar, dan kami secara berantai mengambil kado didalamnya untuk dikasih ke orang lain. Dan syaratnya, harus ngasih ke lawan jenis! Huwooow.. super sekali :D
FYI, aku dapet kadonya dari Kang Pebz a.k.a Pebi, dan pas giliran aku ngasih kado, aku ngasih ke kang Choqy. Oiya, karena jumlah cewek-cowok ga seimbang. Jadi aku kebagian ngasih satu kado lagi buat Kang Aga :)
Huwaaw... so sweet banget acara Nangkubz kemaren. Mau ah ntar aku post beberapa fotonya. Ditunggu yaa..
Kamis, 15 Desember 2011
Demo dan ITB
Haduh, baru satu semester aku disini, baru juga tahun pertama ngerasain bangku kuliah, udah langsung disodorin demo. Gak tanggung-tanggung itu demo tepat di depan kampus ITB. Parah nggak tuh, dari Rabu (14/12) pagi sampai sore massa mahasiswa dari berbagai universitas lain demo gitu.
Kalian bingung kan kalau tetiba kampus kalian yang tenang dan damai tetiba disamperin sama ratusan mahasiswa dari kampus-kampus lain? Aku sempet lihat ada yg pake almamater hijau, ada yang kuning, juga ada yang biru muda. Ckckck... kenapa mahasiswa mendemo mahasiswa coba?
*Aku sempet mikir mereka itu salah tujuan, mau ngedemo kantor pemerintah tapi nyasar ke kampusku. Well... tapi yah, nggak mungkin ada mahasiswa sebego itu lah*
Tau kenapa ITB sampai di demo ratusan umat gitu? Awalnya aku juga nggak begitu ngerti, soalnya nggak berani deket-deket gitu. Tapi ada satu temen aku, si Faisal, yg berdiri di sekitar area demo, tapi masih di jarak aman. Ya aku tanyain lah mengapa hal ini bisa terjadi *cielah*.
Ternyata eh ternyata, mahasiswa-mahasiswa itu ngajakin ITB buat gabung aksi 'solidaritas' mereka. Kasus Sondang itu lho. Jadi, mahasiswa dari seluruh Bandung udah sepakat dengan aksi solidaritas itu, kecuali Institut kami ini.
hmm... kalau mau tau garis besarnya bisa baca di sini yah.
Well.. Every civilian has the right to give their opinions, no? So now, lemme give some.
Saya rasa aksi demo di depan kampus saya itu sangat tidak memiliki urgensi. Siang itu, beberapa jurusan lagi UAS, dan di gerbang depan malah ada demo. Konten demo yang dibawakan nggak jelas. Udah gitu, demo tersebut sempat ada aksi teatrikal dan.... salah satu demonstran ngasih 'kado' buat Presiden KM-ITB, Kak Tizar Bijaksana, berupa celana dalam dan pembalut wanita sambil teriak "ITB cupu!"
well... *sigh*
Untuk digarisbawahi Saya menulis ini bukan karena semata-mata saya mahasiswa ITB atau tidak terima kampus saya dibilang cupu.
Buat aku pribadi, aksi Alm. Sondang bukan hal yang harus dilebih-lebihkan begitu. Aku cukup menyayangkan aksi orang itu. Aku pikir aksi itu nggak manusiawi. Terlepas dari kebanyakan umat memandang itu sebagai sikap epic nan berani sampai harus membakar diri begitu. Biar bagaimanapun, aku bilang sih, tetep itu bukan sikap yang sebaiknya ditunjukkan oleh kaum terpelajar.
Terserah mahasiswa kampus lain nganggep aku nggak solider ke mereka. Tapi pemikiran kritis dan diplomatis-lah yg dibutuhkan pada zaman ini. Ketika seseorang melakukan tindakan menyakiti diri sendiri, buat aku itu inisiatif yg nggak memikirkan jangka panjang dan sebenernya aksi yang nggak perlu.
Tujuan menyampaikan aspirasi demo itu kan bukan hanya untuk didengar, tapi sama-sama mencari solusi terbaik. Nah sekarang, tanya pada diri sendiri, apa bertindak ekstrem menyakiti diri sendiri begitu termasuk hal yang cerdas?
Toh sebagai orang yang bertindak heroik begitu, dia dapet apa sih? Sebanding nggak dengan pengorbanan dia? Bayangin betapa hancur hati orang tua harus kehilangan anak karena aksi anak itu sendiri.
Mahasiswa-mahasiswa kemaren siang berteriak: "ITB harus ikut bersatu dalam membela rekan" blah blah blah.. Yang mereka nggak sadar, Almarhum Sondang mau tak mau menorehkan sejarah kelam dan kasus kelabu di negara kita. Tindakan ini, menambah keruwetan negara yang sejak awal sudah kusut.
Atau think simple deh, dampak positif tindakan ini di masyarakat sendiri gimana? Bayangkan seorang anak SD nonton berita tentang aksi Almarhum yang mengorbankan nyawa sendiri. Ketika hal itu muncul di TV, dan ada anak kecil nonton, haruskah anak kecil itu menganggap tindakan tersebut epic terus dijadikan panutan bagi mereka? Hei.. Kaum terpelajar, pikir panjang lah.
Tanpa mengecilkan arti sebuah nyawa, saya nggak bermaksud menjelek-jelekkan atau tidak bersimpati sama Almarhum.
Berikut ada kutipan dari akun Keluarga Mahasiswa ITB (KM-ITB) @km_itb *FYI, KM-ITB itu BEMnya ITB*
"KM ITB akan menunjukkan sikap terhadap isu lewat gerakan pengabdian masyarakat riil, penyampaian aspirasi DPR, dan demo tertib dengan konten-konten jelas.
Apakah KM ITB mau diingat karena pemberian celana dalam atau karena kontribusi pada masyarakat dan bangsa? Cuma kita yang bisa buktikan."
mengutip lagi dari ex-presiden KM ITB 2009-2010 Kak Ridwansyah Yusuf Ahmad:
"KM ITB tidak mengikuti aksi tersebut bukan karena ITB banci atau apatis. Kita punya sikap, kita berduka untuk kepergian sahabat kita Sondang Hutagalung, tapi kita tidak akan mengisi kepergian beliau dengan aksi aksi dan aksi saja di jalan raya, itu tidak akan mengubah keadaan.
KM ITB juga tidak akan 'aji mumpung' beken dengan ikut secara latah aksi kepergian sahabat Sondang Hutagalung. Kami menghormati beliau, karena itu kami tidak akan 'menunggangi' keperian beliau. Percayalah kami sedang dan selalu berusaha membuat perubahan di negeri ini. Agar Indonesia menjadi negara yang layak dihuni oleh rakyat nya"
Jadi renungkan dan pikirkan, salahkah kami jika kami nggak ikut aksi itu? Cupukah kami?
:)
Kamis, 08 Desember 2011
3 Months Process in LSS (so far)
Hello again in my dusty blog :)
Maaf banget saya ucapkan kepada pembaca-pembaca blog ini karena saya agak disibukkan oleh kuliah kemaren. Sekarang UTS udah beres dan UAS is on going. Jadi yah, tinggal belajar memperdalam materi untuk UAS lah.
So in this post, I'd like to introduce you to my campus extracuricular. Kalau di SMA biasanya disebut Ekskul, kalau di universitas disebut Unit kegiatan mahasiswa.
Well, since I'm giving myself up on SEF-ITB, I'm officially retreat myself from debating. Aku udah pensiun dari debat. Itu pengumuman yang pertama. Jadi bingung kan, aku ikut unit apa kalau gitu?
Hahaha... Ketidaksengajaan membuatku terjebak di Lingkung Seni Sunda atau disingkat jadi LSS. Awalnya, aku sangat nggak tau Sunda itu apa, bahasa sunda itu gimana, keseniannya apa aja. Ya bayangin ajalah, nggak ada darah sunda sama sekali kan aku? Bisanya nyasar ke unit kesenian sunda.
By the way, asal-usul aku nyangkut di LSS juga agak lucu dan aneh. Aku bisa terjebak di LSS karena di daftarin temen aku yg namanya Angfau. Dia bilang "Udah, aku tau banget di sini nggak ada unit Kalimantan. Daripada nggak punya unit samasekali, mending gabung LSS. Aku udah daftarin kamu lho.. aku baik kan?"
What? I know nothing about Sunda and I suddenly fall into the trap.
Pertama main ke sekre(tariat) LSS, bingung dan cuma jadi kambing congek. Mereka pas ngobrol, sering banget ketawa, padahal aku nggak ngerti lucu dimananya. Beneran deh, cuma ngerti 'naon', 'hatur nuhun' sama 'punten' pas waktu itu. Aku ngerasa, udahan ah, abis ini nggak mau lagi main ke sekre LSS. Puyeng banget ngedenger mereka ngomong pake bahasa planet.
Tapi ternyata, Akang sama Tetehnya baik banget lah. Begitu tau aku bukan orang sunda (mereka mengira aku adalah anak Jawa yang dengan iklas masuk LSS karena ingin belajar budaya Sunda) mereka langsung ngajak ngobrol pake bahasa Indonesia.
Beberapa hari kemudian, ada pengenalan kesenian yg diajarkan di LSS. Ada degung, rampak kendang, kacapi suling kawih, umbul-umbul (khusus cowok) sama tari mamayang (khusus cewek). Pertama aku masuk mamayang, soalnya udah ditantangin sama seseorang. Dia bilang aku harus bisa nari dengan anggun!
Tapi akhirnya aku mutusin untuk nggak main kesenian dulu di tahun pertama ini, karena jadwal latihannya suka berbenturan sama jadwal kuliah. Jadilah aku pansus dekor di semester pertama ini.
Kenapa ada pansus dekor segala? Karena dalam proses sebelum kami dilantik jadi anggota resmi LSS, kami harus mengadakan presentasi kepada massa LSS. Bukan presentasi seperti PowerPoint lho ya. Presentasi maksudnya, PMA main kesenian yg tadi aku sebutin. Jadi emang nampil di stage gitu. Istilahnya tuh kayak nampilin sederet kesenian tadi.
Anggap aja ini sebagai proses calon anggota LSS. Oiya, kami para calon-calon ini disebut dengan PMA. Singkatan dari Program Mimitraan Anyar. Nah, kami para PMA ini sudah latihan selama 2 bulan, dan harus nampil di Presentasi. Haduh, susah ih ngejelasinnya gimana. Takut kalian ga ngerti sama bahasaku yg amburadul ini euy..
Jangan dikira gampang ya presentasinya. Sebelum sampai pada tahap presentasi, harus melalui tahap Latihan gabungan (latgab) 1, 2, 3 (seminggu sekali di hari Minggu) trus ada juga gladi bersih pas H-1 Presentasi (seminggu setelah latgab 3).
Latgab ini susunan acaranya kayak presentasi tapi yah, latgab ini gunanya buat nunjukin progress kita selama latihan. Istilahnya yah latgab itu gladi kotor lah.
Kerjaannya pansus dekorasi apaan sih? Nah, kan latgab dan presentasi itu diatas panggung. Kami harus mempercantik stage dan sekitarnya dengan dekoran dong. Tema tiap latgab berbeda-beda, tema Presentasi beda juga. Jadi artistik dekor tiap minggu harus bisa nyiptain suasana baru ke stage.
Seru banget, rame banget. Di kepansussan dekor sendiri ya, aku ngerasa klop dan seneng banget lah bisa kerja sama sama mereka. Sibuknya gimana, riweuhnya gimana, diomelin kakak tingkatnya gimana, sedihnya gimana kalau dekoran ga sesuai harapan. Sesuatu banget lah..
Barudak dekor, you're the best! >.<
Makanya aku langsung sering ke LSS. Padahal dulu aja aku ngerasanya kayak kejebak, salah masuk unit dan sebagainya. Tapi pas dijalanin, aku akhirnya menyimpulkan kalau LSS ini adalah 'Kejebak yang paling Alhamdulillah'. Memang Tuhan selalu punya rencana :')
Latgab-latgab, gladi dan presentasi sudah terlewati. bisa di bilang presentasi kemaren dianggap sukses. Aku puas lah sama dekoran dan sama kesenian-kesenian yg ditampilin. Keren-keren banget! Untuk ukuran pemula, pementasan ini udah hebat lah!
Gak terasa udah hampir 3 bulan ngejalanin proses PMA di LSS. Seneng-seneng aja sih ngejalaninnya, soalnya mostly seru (tapi memang ada bagian diomelin senior dan itu serem banget). Tapi rasa kekeluargaan di LSS ini bikin betah euy. Nggak ada jarak yang dominan antara kami sama senior.
Akang Tetehnya baik-baik banget. Selalu ngebantu kalau kami terlalu kesulitan mengurusi latgab dan presentasi. Temen-temen di sini juga banyak banget. Jadinya punya banyak kenalan dari berbagai fakultas. Dari sini juga banyak sharing cerita sama Akang Teteh dan sering dikasih motivasi mahabijaksana.
If my first family is my biological family, and my second family would be 'bilingual 9J smansa' then my third family is 'SEF Smansa' and forth family is definitely 'Sparkle'. I really hope this 'LSS' could be my fifth family.
Abdi reueus pisan tiasa diajar budaya Sunda, reueus pisan tiasa kenal rarencangan sadaya! :D
= Saya bangga banget bisa belajar budaya Sunda, bangga banget bisa kenal senior maupun PMA semuanya!
Langganan:
Postingan (Atom)