Kamis, 14 Januari 2016

Most Played Song 2015 (Udah Post Ini Lagi Aja)

Ya salam maafkan aku lagi-lagi blog ini terlantar. Apa daya sulit juga menepati janji untuk rajin menulis. Terkadang memang tidak ingat dengan blog dan meskipun mengalami banyak kejadian tapi ya bingung aja mau berbagi yang mana. Kapan-kapan saya berbagi tentang beberapa hal yang sudah saya mulai giatkan dalam hidup saya terkait gaya hidup bebas sampah (Zero Waste Lifestyle) deh ya. *tebar janji lagi...*

By the way, let me share my most listened song in 2015. Siapa tau kalian tertarik mencoba mendengarkan. Di tahun 2015 saya tidak banyak mencari referensi musik. Kebetulan karena sibuk TA jadi seringnya pasang playlist “Be Settle and Do Your Thesis” saja cukup. Bahkan memang bisa ditebak memang lagu-lagu dari daftar-putar ini yang jadi “terbanyak diputar sepanjang 2015”, wajar lah ya berarti.

Nah berikut adalah lagu-lagu di daftar putar “Be Settle and Do Your Thesis” yang sampai sekarang tetap diputar meski sudah lulus:

1. “Anyone Who Know What Love Is” by Irma Thomas.
2015 juga jadi tahun bagi saya mengenal “Orange is the New Black” dan “Black Mirror”. Trust me both of them are totally owesome series. Yang OITNB udah banyak lah ya yang dengar. Black Mirror ini ceritanya bagus-bagus dengan imajinasi teknologi yang lebih canggih dari masa sekarang gitu. Beberapa episode Black Mirror favorit yaitu “The Entire History of You”, “White Bear”, “White Christmas”, sama “15 Million Merits”. Nah lagu ini muncul di episode 15 Million Merits. Trus jadi suka deh...

2. “Officially Yours” by Craig David
Ini lagu lama sih, cuma akhirnya diputuskan untuk dimasukkan ke daftar putar karena saya menye-menye banget sama suara Craig di lagu ini. Trus memotivasi aja gitu, ceritanya Craig David minta maaf dan mohon buat balikan lagi. Iya ga nyambung motivasinya di mana juga ga tau iyain aja deh ya, namanya juga doyan.

3. “A Little Bit Stronger” by Leighton Meester
Leighton suaranya emang bagus sih dari dulu juga tau. Waktu nonton Country Strong juga suaranya bagus ko trus cantik lagi. Perfect sekali wanita ini aku sampe sedih karena cuma bakal kayak kutu rambut kalau dibandingin sama dia. Lirik lagu ini sih yang catchy banget saya suka, sama musiknya juga cool. Jadi aja saya sering dengarkan. Untuk TA memang lagu saya ga banyak yang upbeat nanti malah keganggu konsentrasinya.

4. “Like A Fool” by Keira Knightley
Ini juga saya tau dari film, banyak kan ya sekarang film drama yang Original Soundtrack-nya dinyanyiin oleh pemeran film nya juga. Salah satunya ya film Begin Again ini. Banyak sih lagu yang saya sukai, ada “A Higher Place” dan “Lost Star” yang dinyanyiin sama Adam, plus “Tell Me if You Wanna Go Home” also by Keira Knightley. Tapi sekali lagi, saya paling suka Like A Fool. Semacam slow-stabbed dagger hurts more gitu. Dalem.

5. “Siapkah Kau Tuk Jatuh Cinta Lagi” oleh Hivi!
Saya akui saya bukan hipster yang anti lagu-lagu billboard atau radio. Saya bukan orang yang merasa selera musik saya harus berbeda dari orang kebanyakan jadi berusaha mencari lagu yang jarang di dengar orang gitu. Bukan berarti stereotyping orang lain sih, kalau hipster dan gaul lagu yang didengarnya bukan lagu lagu awam di radio. This is one of the famous song I love. 2015 banyak lagu-lagu Indonesia yang populer kan ya kayak “Pilihlah Aku” nya Yura, “Keep Being You” Isyana, Lagu anaknya Sule, Barasuara, dan lain-lain you name it lah. Cuma buat saya, ini Lagu Indonesia favorit saya selama 2015. Terserah sih mau dibilang “Ko lagu Indonesia Cuma 1 sisanya barat?” ya so what aja sih gue mah.

Btw, my particular someone pernah diajak sama temen dia (temen saya juga sih) buat ketemuan sama salah satu vokalisnya Hivi! ini. Ketemu dan kenalan meski cuma bentar. Trus temen kami bilang gini "Dia vokalis band loh, sekarang kayaknya lagi naik daun. Lo pasti pernah denger lagunya sekali dua kali deh" trus pas liat di YouTube baru ngeh dia kalo ketemu sama salah satu mas-mas Hivi! Duh cerita norak maapin.

[OFF LIST] “Hotline Bling” by Drake
Kenapa off list? Karena ga ada di daftar putar saya, Cuma lagu ini mampu menjadi “Most played in my Head only God Knows Why in 2015”. Denger lagunya (dan nonton di YouTube) aja bisa dihitung jari. Tapi kok ya terngiang-ngiang gitu. Dia jogetnya (di video clip) lucu kan ya?? Lucu abis kayak bapak-bapak joget dangdut nanggung. Kalo karaoke harus nyanyi ini sambil ditiru gayanya. Lagunya juga catchy sih wow entah lah mungkin kalo lagu bisa pake susuk, ya lagu ini nih yang pasang susuk ckckck...

6. Oh Wonder (Self-titled) by Oh Wonder
Sorry this is not a title of a song. IT IS THE GREATEST MUSIC WORK IN 2015! I mean wow, di awal 2015 saya video-walking di YouTube dan stumbled ke salah satu lagu mereka. Trus waktu itu lagunya masih dikit yang dirilis. 3 apa ya kalo ga salah. Trus saya kayak sedih kan masa Cuma tiga bagus-bagus gini L Ternyata mereka punya project buat rilis 1 lagu perbulan sampai nanti akhir 2015 dijadikan 1 album. Wow. Sejak saat itu selalu tidak sabar menunggu lagu-lagunya setiap  bulan.

*Kalian sadar tidak sih blog ini sesungguhnya memang saya dedikasikan untuk nulis adiksi saya terhadap Oh Wonder? That’s why I put Drake before Oh Wonder so I could hold your attention to the very last of the list. Huahahaha*

“Technicolour Beat” disebut-sebut paling banyak penggemarnya, bahkan diduga bakal muncul music video-nya, tapi ternyata malah “Drive” yang jadi video pertama mereka, disusul sama Without You sih yang pernah masuk TV (sekali dan itupun aku terkejut, ada yang tau PJTV?). Saya sih ga masalah yang manapun, toh suka semua.

Have you ever try to listen to an album and surprisingly you found yourself fall in love to each of the song easily, without even try to listen to the second time or even third time to finally be able to enjoy them? I did to this album. I mean, me personally feel like this is the easiest music album to fall in love with. Even I have to listen to 30 Seconds To Mars a few times to finally feel familiar.

Mungkin selera musik orang-orang berbeda, Cuma kalau saya boleh sarankan, coba didengarkan lagu-lagu mereka. Slow beat, liriknya juga mudah diingat karena sering diulang.
Saya rasa kalau mereka mau menjadikan Jakarta sebagai salah satu tujuan tur mereka, saya akan sesegera mungkin menyempatkan dana dan waktu bagi mereka. Sama seperti saya akan menyempatkan dana dan waktu juga buat John Mayer ataupun 30STM sih. Hahaha...


Yah begitulah daftar-putar saya yang sederhana dan didominasi oleh OW. Haduh long rant juga ya kalo dipikir pikir post ini. Ya sudah sampai bertemu lagi ya pembacaku hahaha.

Selamat tahun baru!!

Sabtu, 10 Januari 2015

Most Listened Songs 2014: Self List

Here's the most played songs in 2014. Bukan berarti lagu ini muncul di 2014. Ada aja lagu yang sudah lama tapi baru didengarkan. Ada lagu-lagu gaul yang masuk top 100 Billboard, ada juga lagu yang sebenernya agak "uncommon" tapi selera pribadi saya suka. Namanya juga suka dan lagu bagus itu relatif dari orangnya. Jadi alasan saya suka nggak pake nalar, pake feeling aja maafin ya gaes.


1. Maroon 5 - Unkiss Me
Suka semua bagian lagunya. Musiknya, liriknya, suaranya Adam Levine, dan segala-galanya. Dan selalu suka bagian sebelum chorus, yang "I lied to my heart casue I thought you felt it. You can't light a fire, if the candle's melted" Dalem jleb jleb jleb. huahaha...

2. Vertical Horizon - Best I Ever Had
"You don't need me back, You're just the best I ever had" Mengandung makna yang luar biasa ya. Saya suka dengan musik lagu ini. Mereka kenapa bisa banget sih bikin lagu yang kayak begini hmm... *replay lagi lagu ini begitu lagunya habis*

3. One Direction - Better Than Words
Kenapa ini dan bukan yang lain seperti "Night Changes" atau "More than This" atau apapun? Entahlah, saya suka sekali sama irama lagunya. Cause words ain't good enough I can't explain my love to this song, yea right... Lirik paling asyik: "Best I ever had, hips don't lie. You make me wanna... one more night"

4. Sam Smith - I'm Not the Only One
Pertama suka mungkin karena model video klipnya si Dianna Agron hahaha... Cantik banget nyet parah. Ngaruh banget emang ya, Wan. Tapi lirik lagunya juga dalam sih, jadi ya suka dengerinnya. Bagian mana yang paling saya suka? Tentu yang dia nyanyi "And I know, and I know, and I know..." berkali-kali. Cacat emang, tapi ya gimana dong saya paling suka dengan nada di bagian tersebut.

5. Tyler Ward - Forever Starts Tonight
Kalau Mas Tyler Ward ini memang artis youtube favorit saya selain Sam Tsui. Lagu-lagu Mas Tyler emang asik-asik, mau yang cover mau yang original song juga. Ini Tyler emang nyanyi buat saya kan yang di bagian "I'll walk many miles just to know you're mine"? Ngarep gobs.

6. Ariana Grande - Honeymoon Avenue
Entahlah Mbak Ariana, kenapa justru lagu ini yang nyangkut di hati saya dari album Yours Truly. Mungkin karena lagunya unik musiknya tanpa efek DJ dengan upbeat berlebihan gitulah. Liriknya unik ngehubungin jalan, traffic, pacaran... What the hell. Sangat-sangat unusual, suara anda juga sangat-sangat bagus di sini. "Traffic, I'm under pressure, cause I can't have you the way that I want. Let's just go back to the way it was"

7. John Mayer - Comfortable
Kenapa Comfortable? KENAPA?! Karena liriknya luar biasa dalam. Lagu ini tuh sama seperti Barrier-nya David Archuleta atau Wherever You Will Go-nya The Calling. Tidak pernah bosan saya dengarkan. Tetap membuat saya bisa menghayati lagunya dimanapun kapanpun. Nyanyiin lagu ini buat aku, Mas John Mayer... Mau banget Mas kamu nyanyiin bagian "I loved you, grey sweat pants. No make up, so perfect"
Gobs banget aing baper wakakak...

8. Justin Timberlake - Not A Bad Thing
Dari album The 20/20 Experience, kayaknya emang ini yang saya paling suka. Justin nyanyinya nggak lebay, buat saya lagu mirror itu agak lebay. Atau mungkin karena saya gampang bosan ya waktu jaman lagu mirror, semacam over-played di mana-mana gitu. "Don't you know I can be that guy, to heal it over time. And I won't stop until you believe, cause baby you're worth it" hahaha... meleleh awak, melelehh...

9. 30 Seconds To Mars- Up in the Air
I never, ever forget about this group band. Masih sering banget saya dengerin lagu-lagunya, mau yang lama maupun yang baru. Memang paling suka sama lagu ini. Gitarnya seru aja gitu. dan kayaknya lagu ini nggak punya killer line seperti lagu-lagu lainnya di list ini karena bukan lagu cinta-cintaan jadi nggak bikin meleleh sih. Tapi saya paling suka dengan suara Mas Jared di bagian "I'll wrap my hands around your neck so tight with love, love". Istilahnya diantara Seven Deadly Sins fix banget Lust ini mah. 

10. Mayer Hawthorne - Royals (Cover of Lorde)
What else can I say? He sings it better than the real version :') Jadi beda banget genrenya. Haha.. bikin saya senyum-senyum sendiri dan tiap di mall denger lagu aslinya versi Lorde saya suka kaget dan kadang "Oh iya, ini versi aslinya" karena saya selalu menganggap versi Mayer yang paling bagus.

11. The Script - Superheroes
How superhero learns to fly? Yah, diceritain sendiri lah sama mas Danny O'Donoghue. Liriknya bagus. Kayaknya emang story teller banget sih grup ini, cara nyeritain dan jadiin lagu itu bagus bangett parah... "She's got a fire in her heart, a fire in her soul"

12. The Kooks - Forgive & Forget
The Kooks ini memang saya suka sama catchy tune-nya. Mirip-mirip lagu jaman dulu gitu nadanya. Tapi nggak jadul. Gitu deh gimana ya haha bingung jelasinnya. Tapi enak aja gitu, kalau pagi-pagi mau pergi ke kampus, nyetel lagu ini sambil sisiran hahaha seru banget emang nggak jelas. "You say you need someone to love you. But it ain't me..."

13. Savage Garden - Truly Madly Deeply
Iya saya tau kalau ini lagu jadul sangat dan pertama saya dengar waktu saya SD kelas 2 kayaknya. Trus terlupakan, sampai suatu saat di pertengahan 2014 saya iseng lompat dari satu link ke link lainnya di youtube dan mendarat di lagu ini. Kemudian saya kembali jatuh cinta dengan lagu ini, hahaha... What a shitty story. favorite line ini deh ya "Protection of the highest power. In lonely hours. The tears devour you"

14. Westlife - Total Eclipse of the Heart
Mirip-mirip lah ceritanya sama nomor 13. Saya lagi ingin mendengarkan lagu lama, jadi saya buka koleksi Westlife saya, dan saya pilih random lagu ini untuk diputar. dan setiap kali saya buka playlist laptop saya, saya selalu menyempatkan diri untuk mendengarkan suara mas Mark yang mesmerizing di lagu ini tiap kali dia bilang "Every now and then I fall apart". 

15. Ariana Grande ft Nathan Sykes - Almost is Never Enough
Saya ingat di pertengahan 2014 saya tidak berhenti menyenandungkan lagu ini setiap kali saya nggak ngapa-ngapain. Mbak Ariana ini memang penyanyi perempuan favorit saya untuk beberapa tahun belakangan ini... Bagian favorit, chorus deh. Sudah paling nyayat-nyayat hati. "If I would have known that you wanted me the way I wanted you". Maknyus ya kan?


Ah, that's all I guess. ya namanya juga most played ya. 15 cukup malah kayaknya kebanyakan. Tumben banget saya nulis panjang-panjang -___-

Ah, Album terbaik 2014 jatuh kepada Maroon 5 yang V! Saya suka sama semua lagu di album ini! Mulai dari yang ngetrend kayak Animals, atau lagu nyindir In Your Pocket, Coming Back for You yang romantis, Unkiss Me yang heartbreaking, Sugar yang musiknya seru banget, dan semua-muanya...

Okay, done.
See ya later in the next post I-don't-know-when-and-about-what.

Enjoy your early 2015

Kamis, 08 Januari 2015

5R to Zero Waste: The Begining

Hai, selamat tahun baru!

So, I have been doing some researches for a couple of weeks now. Not research for my undergraduate thesis unfortunately. What kind of research then?

Changes of lifestyle.

Fakta 1: rata-rata produksi sampah perkotaan di Indonesia adalah 0,8 kg perkapita per hari.
Fakta 2: waktu yang dibutuhkan untuk mengurai kantong plastik sekitar 20 tahun.
Fakta 3: selalu dibutuhkan energi untuk merecycle suatu sampah untuk menjadi barang yang berguna.

Dan fakta-fakta lainnya silakan dicari sendiri, ada ribuan bahkan jutaan.

Katanya sih orang-orang jaman sekarang sudah mulai peduli dengan Bumi. Mulai paham dengan isu-isu energi dan global warming dan sejenisnya. Tapi perilaku kita masih belum bisa jauh dari nyampah. Intinya, mau berapa banyak lagi sampah yang kita hasilkan dalam kehidupan kita sehari-hari? Selama ini kita dengan mudah membuang-buang plastik, tissue, kertas, dan lain-lainnya kan? Kalau naik motor ngelewatin TPS, hidungnya sampe menyerngit karena bau busuk sampah. Tapi toh yang nyampah ya kita-kita juga.

Suatu hari di Bulan Desember saya membaca sebuah blog tentang "Zero Waste Living", dalam satu tahun dia hidup zero waste, dia dan keluarga menghasilkan sampah yang berukuran satu jar selai (quart size). Bandingkan dengan Fakta 1 di atas. Kok bisa ya satu keluarga sampahnya dikit banget? Ya karena dia hidup zero waste dong!

Dan saya tertegun baca halaman demi halaman blog Mbak Bea dan Mbak Lauren. Selama 3 minggu saya telusuri tiap postingan di blog mereka hingga khatam haha...  Dan saya menyadari hidup zero waste bukan berarti kita hidup gaya hipster, bukan juga yang hidup di jaman batu. Keluarga modern lho mereka, hidup layaknya keluarga kita. Tapi lebih cerdas mengatur segala yang mereka gunakan aja. Lebih seperti "Atur dong pola hidup kamu dan gunakan barang-barang alternatif pengganti yang zero waste".

Supermarket penuh dengan produk berkemasan

Kalian pergi deh ke supermarket. Kemarin saya baru saja ke supermarket, and all of sudden mulai merasa berat untuk membeli apapun karena semua produknya berkemasan *ini nggak lebay beneran deh*. Buah-buahannya dibungkus wrap foil dengan alas Styrofoam. Makanan ringan kemasannya plastik semua. air minum botol plastik semua. detergen juga bungkusnya plastik. Apa dong yang nggak dibungkus sama plastik? Emang abis kalian makan buahnya, atau snacknya, atau kalian minum airnya, atau detergen isinya habis sampahnya mau kalian apain kalau nggak dibuang?

What a shame...

Idenya untuk Zero Waste Living adalah, 5R: Refuse what you don't need. Reduce what you do need. Reuse what you consume, Recycle what you cannot refuse, reduce or reuse. Rot the rest. AND ONLY IN THIS ORDER! [Bea Johnson, Zero Waste Home].

Baca lebih detail di sini dan di sini deh... dua blog ini merupakan bukti konkrit bahwa hidup zero waste itu beneran bisa dilakukan. Mulai dari barang-barang yang direkomendasikan sebagai pengganti barang-barang unrecycleable. Lalu DIY make up dan kosmetik daripada harus beli yang hasil pabrikan, di Pinterest juga banyak banget ide DIY Hair & Beauty (I'll soon be doing this when I have free time).

Setelah introduksi singkat dengan zero waste living, saya punya resolusi yang berkaitan dengan ini. Saya ingin lebih menghargai alam dan menghargai diri saya sendiri dengan pencapaian gaya hidup ini. Saya ingin coba mengimplementasikan gaya hidup zero waste. Tapi, tentu saja belum bisa secara drastis berubah.

  1. Saya ingin mencoba menolak yang tidak saya butuhkan. "Apakah saya benar-benar butuh jajan sore ini?" atau "Apakah saya butuh kantong plastik bila saya beli roti kukus?"
  2. Saya ingin mencoba mengurangi apa yang saya butuhkan. "Apa perlu nge-print semua slide kuliah ini cuma buat UTS besok?"
  3. Saya ingin mencoba memakai apapun yang masih bisa saya pakai kembali. "Apa kertas reuse masih bisa dipakai untuk coret-coret jawaban PR?"
  4. Saya ingin memastikan saya membawa botol minum sendiri (meski saya sudah terlanjur beli botol minum plastik, yang sudah saya gunakan sejak awal kuliah), kotak makan sendiri, tote bag sebagai pengganti kantong plastik, sapu tangan sebagai pengganti tissue.
  5. dan masih banyak lagi.
Ibu saya bilang mulai dari hal kecil-kecil dulu saja. Bukan berarti saya langsung alergi sama plastik, tissue, atau apapun yang berkaitan dengan sampah. Tujuan saya hanyalah berusaha mengurangi donor sampah ke Bumi ini. Mending donor darah deh *gak nyambung*.

Bisa jadi sampah saya nanti saya kumpulin selama satu bulan, lalu saya post di sini kan. Atau gimana lah. Saya juga belum ada rencana pastinya. Kita lihat waktu kosongnya saja. Tapi saya benar-benar semangat untuk mencoba menjalaninya!

Intinya gaya hidup ini menginsiprasi saya untuk berbuat benar dan memperbaiki diri. Toh saya pikir banyak yang bisa saya dapat. Saya lebih hemat karena saya bisa memaksa diri saya menolak membeli yang tidak saya butuhkan. Saya juga bisa hidup lebih sehat karena mengurangi jajan kemasan (nanti mau bawa buah-buahan aja dari rumah sebagai pengganti snack!).

Yuk coba yukk... Dibaca dulu aja itu blognya Mbak Bea dan Mbak Lauren. And really, if you want to start from something simple like, "Eat in the restaurant, no takeaway or delivery" atau "Refusing plastic bag" you are very welcome to do it. :)


Have a good day learning and experimenting guys!

Minggu, 17 Agustus 2014

Curhat Aja Gitu

Jadi saya merasa saya sudah terlalu lama libur kuliah. Tau sendiri deh kampus saya kurikulum kuliahnya udah kayak kelas akselerasi. Ngebutnya ngalah-ngalahin Valentino Rossi. Satu semester ada kali cuma empat bulan. Jadi liburnya pun juga lama... Otak saya jadinya cuma dipakai berpikir kalau lg baca-baca novel aja.

Oh iya, selamat merayakan Hari Proklamasi Kemerdekaan! Saya tadi kepikiran mau ikut lomba sih, tapi ya gitu deh berjuang untuk move on dari kasur aja rada susah, jadiiiiiii....cuma bertelur aja di kamar :(

Ah, mungkin kali ini saya isi sama curhat asal-asalan dulu aja ya. Mungkin random thought, jadi isinya agak berantakan but who cares, this is what you always get from people around anyway, inpromptu gitu deh.

First thing, saya benar-benar sadar ini memasuki tahun keempat saya di Kampus Dewa Ganesha ini. Semester tujuh, mulai merasakan masa-masa penghabisan SKS (what should I tell you, Saya bayar penuh untuk 24 sks dan cuma bisa ambil 12, maksimal 14 sks lah), masa-masa dimana resmi masuk ke jajaran swasta (short for mahasiswa tingkat akhir, kalau kalian belum tau) alias bangkot, masa-masa dimana urusan yang sebentar lagi diurus adalah Laporan Kerja Praktik dan Tugas Akhir/skripsi.

Wow.

Sadar ga sadar sudah banyak yang dilewati dan banyak waktu yang saya habiskan di Kampus ini untuk berkegiatan. Mungkin banyak yang tidak tahu kalau anak ITB masih sering berkeliaran di kampus meski sudah di atas jam 11 malam. Sayapun sudah beberapa kali melewati fase kuliah pagi sampai sore-rapat sampai subuh-bolos kuliah pagi-rapat lagi sampai you know when. Istilahnya tuh kayak ambil 30 sks per semester. Anggaplah 20 sks akademik, 10 sks organisasi (himpunan, kabinet terpusat, unit kegiatan)... Exhausting.

Tapi sekarang saya kalau rapat ga sampai subuh kok. Paling-paling sampai tengah malam aja. Hehehe... Udah diomelin satpam kompleks rumah plus diomelin ibu kalau pulang diatas jam 11 malam juga.

Ah okay, saya menulis ini bukan untuk membeberkan jadwal kegiatan saya kok.

Back again, saya sudah tua. It is funny indeed when you find yourself stunning and look back for a second and suddenly memories rush down to your brain how you spend your time this long. Mungkin sebagian dari diri saya berpikir, "Padahal baru kemarin saya jadi maba. Baru kemarin saya nge-post di blog ini bahwa saya diterima di ITB."

But come on, who are you kidding?

Kuliah melelahkan dan kayak kerja rodi setiap harinya tentu terasa panjang buat saya. Jadi saya sadar betul hari-hari yang di lewatkan di ITB tidak sebentar. Tapi ya mungkin saja buat orang yang masih merasa banyak yang belum dia dapatkan atau dia coba di kampus membuat dia agak kurang rela untuk mengakui bahwa dia sudah terlalu tua di kampus. Yea, at least that's what I thought sometimes.

Tapi saya merasa sangat tua jika harus dibandingkan dengan beberapa teman saya. Bayangkan, kami satu kelas terus selama tiga tahun waktu SMP. Berusia cuma beda beberapa bulan. Tapi lihat sekarang.
Saya= karena SMA cuma dua tahun jadi saya masuk kuliah pada tahun 2011. Harusnya sih kalau normal 2012 baru kuliah. Jadi di tahun 2014 ini saya sudah memasuki semester 7
Teman SMP saya= SMA normal 3 tahun. Kuliah di luar negeri, harus ikut kelas persiapan 1 tahun sehingga dia masuk kuliah pada tahun 2013. Normalnya 2012. Jadi dia sekarang baru memasuki semester 3.

Funny to know how our life differ so much, right?

But after all, I know I can't go back, nor I need to regret the time spent. Let's just say the time was well-spent. Nuff said.

Siap-siap saja merasa makin malas ke kampus karena Jumlah SKS yang makin sedikit. Tapi ujian terberat mungkin akan segera datang, TA boooos.... Tugas Akhir :(

Belom ah, belom!

Selagi masih bisa menikmati hari-hari tanpa TA, mari kita nikmati.



Sekian curhat saya hari ini, Wasalam..

Kamis, 08 Mei 2014

Wor(l)d of Books

I read a lot, like a lot...
Most of my free time spent on reading something.
Most of my money (also) spent on buying book.
To me, book is my greatest escape and an excuse to spend time alone.

And recently, I read books a lot more than usual. I mean in a year, I usually spend some of my (not too much) free time in reading book so in total I could read 10. Mostly was read on holiday term.
But now, feel free to read a lot more than usual because books are now come in a more portable form.

Yah, dari dulu saya tau kalau buku ada format epub, ebook, pdf, atau apapun itulah. Digital book istilahnya kan. Saya juga sempat mencoba download ebook dan membaca di laptop. But Gosh, you know it's just not going to work, believe me I've tried. Baca slide dosen di laptop aja ngantuk. Paling banter baca blog orang aja yg bisa lumayan betah. Jadi sistem ebook saya tinggalkan. Lagian membaca buku di laptop membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan membaca buku hard copy nya.

Mencoba mengalihkan ebook ke HP juga sudah saya lakukan. The screen was just too small and it stiffened my finger to press the scroll button (mine is not a touch screen, a classic one). Mungkin penyebab saya mulai pakai kacamata gegara baca huruf kecil-kecil di layar handphone kali ya? *baru kepikiran*

But I gotta admit a tablet is something you need to read a book. Begitu nyoba pindahin ebook ke si mini ini, asik juga ternyata bacanya. Jadilah saya cari ebook (iya gratisan, mumpung ga usah beli hard copynya) banyak dan coba baca. Oiya, selain baca di iPad, saya juga beberapa kali menyempatkan diri menghabiskan waktu di American Corner Perpustakaan Pusat ITB untuk sekedar membaca buku (novel, bukan pelajaran). My mini knows me so weeeell~

And I'd like to share some of books I like to you. Not all of them, tapi mungkin bisa dijadikan pertimbangan untuk rekomendasi buku. I'm not a pro (not even an amateur one) reviewer or stuff, it's just something I share to you all. And here some of my fave books:

1. Laurie Halse Anderson - Speak



Nemu buku ini di American Corner, dan benar-benar di sudut rak buku. Covernya hitam putih gini agak bikin nggak tertarik sih. Awalnya waktu baca buku ini, nggak mudeng sama sekali maksudnya gimana. Hahahaha... Seriusan. But, I gotta feeling this was going to be a nice adventure so I kept going. Dan ternyata benar. Buku ini memang sesuatu banget. Brilliantly written, kompleks tapi pada saat yang bersamaan mudah dicerna. Agak dark dan pertamanya sebel sama tokohnya, si Melinda ini. "This girl is so weird I can't even understand her in her own thought". Dan mulai paham (and befriend with this girl) sejak project 'tree' nya, and when she finally 'speak', i felt like "Damn, you're strong, Melinda. I adore you!"

Buku ini bagus, banget. Tentang remaja gitu, jadi masih termasuk ringan. Kehidupan remaja memang keras kan, terlihat di sini. Cuma awal-awal agak roaming, karena bahasanya kelam-kelam depressing gimanaa gitu. Tapi sebenarnya, kalau emang udah dapet chemistry dengan buku ini, jadi campur aduk gitu loh rasanya. Haduh, lagi-lagi saya bingung gimana mengungkapkan dengan kata-kata karena nggak terbiasa mereview sesuatu. Takutnya spoiler atau malah membuat orang nggak tertarik, serba salah :/

2. Sarah Ockler - Fixing Delilah
Fixing Delilah
"We all long for what could have been."

Fixing Delilah lebih ke arah konflik hubungan antara Anak-Ibu, Adik-Kakak, Cucu-Nenek, dan internal keluarga besar yang sangat-sangat kompleks. Yah, namanya keluarga, kalau udah konflik kan susah. Silaturahminya nggak bisa putus, tapi gimana gitu kalau ada masalah jadi kagok. Fixing Delilah ini tokoh utamanya ya si Delilah, anak tunggal yg ayahnya sudah tak ada. Ibu Delilah wanita karir yang punya adik perempuan juga. Nenek Delilah meninggal di kampungnya sehingga mereka bertiga harus reunian. Ya gitudeh, mulai intrik-intriknya di situ *eh spoiler ga?*

Ada cinta cintaannya? Ada... Yg cowoknya (dalam bayangan aku) sweet lagi, huahahaha... You know, typical boy every girls want lah, ganteng, badan atletis dan tegap, bisa main gitar, jago nyanyi, teman masa kecil yg sudah lama tidak bertemu, gitudeh pokoknya. Yeah, once again, typical boy...

Tapi tentu saja, pelajaran yang sangat besar bisa didapat dari konflik keluarga yang dialami sama si Delilah dan Ibunya (dan juga tantenya). Keluarga itu nggak mudah, tapi ya gimanapun nggak bisa ditinggalkan.
Coba baca deh ya, bagus kok. Lebih enak dibaca karena lebih "teenager" bahasanya.

3. Jerry Spinelli - Stargirl
THIS BOOK TOOK MY ATTENTION! Because the cover is so ugly (terlalu simpel saya sampai sebal, apa maksud dari cover di atas cobak?!) dan judulnya menyebalkan juga, Stargirl. Apaan dah!

This is a different book than others I have already read. Okay, first let me tell you things I don't really like. Kalau ada buku romance, penulisnya laki-laki, terkadang saya nggak terlalu suka. Banyak buku yang pernah saya coba baca, pengarangnya laki-laki, dan nggak dapet aja feelnya. But, Jerry Spinelli nailed it!
Second thing I don't like, I usually don't like it when the main character is a boy. Melihat dari sisi pandang anak laki-laki itu menyebalkan karena sangat beda pemikirannya. Tapi tolong banget, si Leo Borlock (tokoh utamanya) bikin aku jatuh cinta banget!

Stargirl, pada saat yang bersamaan bisa membuat saya sebal, benci, suka, sayang, senang, iri, dan bete. Kenapa sebal? Kelakuannya sangat-sangat berbeda dari orang kebanyakan, kalau kalian orang yang skeptis pasti menganggap dia menyebalkan, attention seeker. Bah! Kenapa suka dan sayang? Karena dia manis banget, she's cute as ever (di bayangan saya sih) dan polos. Kenapa iri? Karena Stargirl dan Leo saling suka, have I told you that I fall in love for him? Oh, yeah, I have. Kenapa bete? Ya baca sendiri aja deeh...

Pengalaman saya baca buku ini sih, saya ketawa, cengar-cengir, terharu (sama Leo, tapi kadang sama Stargirl juga), sampai nangis. Mereka tuh kayak manusia dan alien gitu looh, jadi hubungannya menyebalkan dan kayak beda dunia *apasih*. But this is my fave, one of my favorite teenage book of all time! Must read among all Must Reads.

But the second book, the sequel, "Love, Stargirl", fails me. It's somehow almost as good as the "Stargirl" but it's disappointing me. Not as good as the first book, just almost as good. Padahal di Sekuel keduanya malah tokoh utamanya si Stargirl, si Alien!
Yah, saya sih rekomendasikan buku keduanya buat kalian juga, tapi tetapi Stargirl Juaranya, bukan sekuelnya.

4. Rainbow Rowell - Eleanor & Park

Quote paling bangsadh dari buku ini adalah quote berikut: “Holding Eleanor's hand was like holding a butterfly. Or a heartbeat. Like holding something complete, and completely alive.” 

Bangsadh, Park! I can't help myself but feeling jealous to Eleanor.

Rainbow Rowell mungkin terkenal dengan Fangirl-nya, but my heart belongs to these two teenagers, Eleanor & Park. I like the UK cover better by the way, not the US one, sorry. and I like the illustration above, so Eleanor and so Park I'm starting to remember again how they first met until they fell for each other, and so on... The universe does know how to unite two different people, no?

This is the story of teenagers, with family problem, with friends and highschool problems, with self-esteem problem, with everything ordinary and all of us must have had an experience. Tapi rasanya luar biasa begitu diceritakan dari sudut pandang Park dan Eleanor. Mereka cocok banget padahal sangat-sangat terlihat nggak cocok dari luar loh! Coba dibaca ya bukunya kalau sempat, bukunya manis banget. bangeet...

and this quote is my other favorite: "She looked like art. And art wasn't suppose to LOOK NICE. It was supposed to make you FEEL SOMETHING." And ladies and gentlemen, that's why Park loves Eleanor. As simple as that :')

5. Trenton Lee Stewart - Mysterious Benedict Society (All Books)
Wanda belakangan ini bacaannya buku cinta-cintaan melulu ya?

Bukan-bukaaan, sebenarnya saya mencoba mencari buku yang cukup ringan tapi nggak terlalu bocah juga. Makanya beberapa kali kalau saya lagi suntuk atau bosan atau kebetulan menemukan rekomendasi buku bagus, saya kaburnya ke "young adult books". Ceritanya dan konfliknya nggak terlalu rumit, cinta-cintaannya juga mudah ditebak. Kebanyakan buku luar negeri sebenarnya mudah ditebak endingnya, tetapi yang saya sukai dari literatur karya penulis luar itu jalan ceritanya dan setting nya, juga kehidupannya sih. Jadilah buku yang belakangan ini berhasil membuat saya mengacungkan jempol adalah "young adult fiction".

Tapi tenang, kali ini malah buku anak-anak lho... Ya nggak anak-anak juga sih, tapi semacam buku petualangan yang wajar dibaca anak SD sampai SMP lah. Tapi saya baca, dan saya jadi penggemar trilogi (+ buku extraordinary education) buku ini. Mysterious Benedict Society berkisah tentang menangani kasus pencucian otak yang mengancam dunia, yang dipromotori oleh ilmuan gila, Mr. Curtain.

Saya suka buku ini. Si penulis mendesain ceritanya berbobot tapi dijelaskan dengan petualangan anak-anak yang menarik dan seru, dan gimana sih anak-anak kecil bisa survive dan malah melindungi orang-orang tua dari bahaya. Makanya perkumpulan ini membuat saya tidak bisa berhenti di sekuel pertama tetapi terus mengoleksi bukunya (hardcopy tentu saja) hingga buku ketiga ini.

Bukan semacam Detective Conan, bukan juga semacam buku Dan Brown, tapi memang buku petualangan anak-anak yang menyenangkan dan lucu karena masing-masing tokoh punya karakter berbeda, serta Mr. Benedict sendiri dengan penyakit "tiba-tiba tidur"nya itu. Silakan bukunya di nikmati, lumayan buat kembali ke masa-masa bocah yang menyenangkan, kan? *omongan mahasiswa yang terjebak kerumitan dan ketidakmenyenangkannya kuliah*
6. Dan Brown - Inferno

Buku berat juga saya lahap kok, asal bagus. Kebetulan saya masih belum terlalu tertarik dengan buku-buku non fiksi. Hanya beberapa buku non-fiksi yang saya anggap bagus dan saya suka (seperti Have a Little Faith nya Mitch Albom) jadi agak sedikit susah mereview buku non-fiksi. Mungkin ada yang bisa merekomendasikan?

Well, I've been a fan of Dan Brown since the Angels & Demons (karena pertama kenal disitu), it was like during my junior high school term. Kemudian mundur ke The Da Vinci Code, lanjut ke The Lost Symbol, dan terakhir si buku Inferno ini.

Selalu bingung dengan si Dan Brown ini dapet ide dari mana sih buat bikin buku se-kece ini?? Perjalanan misteri-misterinya selalu dihubung-hubungkan sama karya seni dan teka-teki yang bikin saya sambil baca sambil googling gitu loooh...
baca bab sekian, si Langdon lagi ngamatin lukisan ini, kemudian googling kayak gimana sih penampakan lukisannya biar bisa kebayang. kemudian bab berikutnya, Langdon lagi ngamatin patung, trus googling dulu. Heuh, capek sih. But addictive. And this book is great.

Agak berat dibandingkan 5 buku di atasnya, dan sedikit lebih tebal dibandingkan 5 buku tersebut, tapi yah gimana, worth to read sekali memang karya Dan Brown ini. Sepakat?


Ya begitulah beberapa reviewnya. ternyata kalau ada 6 buku yang dibahas, pasti postnya jadi panjang gini ya. Ya gimana lagi maapin. Lagi semangat nulis dan kebetulan ada ide nulis sih ini. Hehehehe... Semoga suka ya sama rekomendasi bukunya, dan kalau ternyata review saya ternyata tidak sama dengan pendapat kalian, saya rasa ini cuma masalah selera. Hehehehe...

Ah, see ya later then!

Hai (Again) Dusty and Long Forgotten One

Okay, so I gotta admit it.
I've abandoned this blog for about a year or so.

Bahkan sebenarnya pernah kepikiran untuk mau nutup blog ini saja.
Yah sebenarnya dengan nggak pernah post apa apa juga salah udah merupakan pengabaian sih.
Tapi rasanya sekarang pingin nulis lagi huahahaha...

Pingin dipakai cerita deh, meskipun serius, nggak akan sesering dulu nulis-nulisnya :)

Oiya, sebenar-benarnya, banyak banget loh draft yang tersimpan di laptop saya, isinya tentang berbagai ide dan pikiran ataupun beberapa cerita, dan di simpan sebagai draft karena sempat kepikiran: "Save aja dulu, kapan-kapan di post..."

Kapan-kapan... Yah, that's so you, Wanda.

Pingin share beberapa hal yang saya suka aja ya. Soalnya kalau share sesuatu yang berat jadi malesin huahahaha... But yeah, there will be times (and posts) about serious stuffs, but don't wait for it. I might post something serious tomorrow, or a month after this, or even years after. Don't wait, just don't...

Check out my next post, I'll post something (that I like recently) after this one :)

Yeah, this one is just a note. Thanks for reading this hahaha...

Sabtu, 12 Januari 2013

Me Talk Leadership Mental

Saya membaca tweet ini di linikala saya beberapa hari yang lalu:
saya dukung pak jokowi jd walikota bandung/gubernur jabar setelah beliau beres 2 periode di DKI #sikap

Pernyataannya kalau menurut saya sih bagus-bagus aja.  Peduli terhadap keadaan politik di negara yang memang dia huni. Senang kan kalau mengetahui seseorang mengharapkan pemerintahan yang baik di provinsi atau di kotanya?

Tapi kemudian saya berpikir lagi.
Pernyataan di atas memang bagus, tapi yah kalau kata saya dengan perspektif yang lebih tepat, tweet ini bisa menjadi lebih baik.
Perspektif dimana kita nggak seharusnya cuma berharap, mendukung, dan menunggu.

Kalau memang ingin negara atau provinsi atau kota atau desa atau bahkan kampus kita lebih maju, kenapa harus menggilir Pak Jokowi begini?

Kalau memang melihat kinerja dari sosok Pak Jokowi bagus, haruskah menunggu sebegitu lama agar daerah kita menjadi lebih baik?

Kalau memang kita merasa masih banyak masalah di sekitar kita, haruskan kita menunggu supaya Jokowi 'blusukan' dan masuk TV kemudian bertindak?


Kalau memang ada banyak potensi dan kaum muda penerus bangsa, kenapa harus mengandalkan satu orang tua?

Kalau memang Jokowi ini membuat gebrakan dengan menjadi walikota terbaik dunia urutan tiga, kenapa lantas itu membuat kita makin bergantung padanya?


Eh ya begitulah, pokoknya kalian juga pasti punya "Kalau... kenapa..." atau "Kalau... haruskah..." versi kalian sendiri. Lagian saya sudah pusing menuliskan pertanyaan itu disini. haha...


Si empunya tweet diatas pasti sebenernya bisa kan mencontoh Jokowi?

Yang kerjanya belajar tiap pagi-siang-sore-malam juga berpotensi kan jadi pemimpin rakyat?

Yang masih mau mengikuti perkembangan politik-ekonomi-hukum-sosial-budaya negaranya sendiri pastilah bisa memiliki kepekaan yang sama dengan kepekaan Pak Jokowi kan?

Yang sekarang sedang kuliah di luar negeri dengan dukungan materil maupun moral dari negara pasti bisa lebih luarbiasa dari Jokowi kan?

Yang sekarang sudah memiliki bekal cukup untuk terjun di masyarakat juga bisa mengandalkan diri saat ini juga kan?

Ya intinya sih ini pemikirian yang berakar pada: Jangan tunggu orang hebat untuk bergerak. Kita yang memulai bergerak inilah yang justru pada akhirnya akan menjadi orang hebat.

Wuih... ada kata 'Kita'nya. Sabi sih, Wan.


*Saya sampai sejauh ini segan sama Pak Jokowi. He's doing great so far. Selain soal blusukan, yang bikin saya respect (tapi emang agak bingung sebenernya) itu katanya dia ga ngambil gajinya selama dia jadi walikota Solo. Yah insyaallah sosok kayak gini nggak ada kasus korupsi lah ya.
Sekali lagi #respect (emangnya respect cuma bisa di tulis di tweet yg ada hubungannya sama sepakbola saja? :P )

**Makasih tweetnya ya kak gurit! Saya jadi berpikir (hampir) kritis dan sejauh ini. Sesuatu yang sudah lama tidak saya lakukan, semenjak saya memikirkan UAN SMA kemudian terbelenggu di Kampus Ganesha ini.
 
Copyright © 2010 Welcome To My Mind. All rights reserved.
Blogger Template by