Tampilkan postingan dengan label CreASSion. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label CreASSion. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 26 Mei 2012

From Dita (baca: Widuri) to this Post

I feel like nothing to do. I'm bored with the Sims Social game on facebook. I watch the TV that Mark Zuckerberg is married. But nothing interested me.
So I read this young lady's blog and interested in doing this kinda game. Meet her, the one who always introduce herself with Dita, but for me, she's just the same old Widuri ;) But call her Dita anyway, mind you?

As she played 10 songs, I did the same. I always put my E72 playlist on shuffle mode anyway because not knowing what song to be played next is kinda better :D

A good game ...and surprising. Well, I never really give shit to what am I listening to. But when I do, it gets fun
Then here's the result: *well.. I start to play one random song titled 'All Day'- by Cody Simpson, but count that song out. It's not shuffled*

1. Perfect Two - Auburn
first words: every single girl's 'perfect love story'
elaboration: yah, ini adalah gambaran yang mungkin bakal saya rasain ketika saya sudah menemukan sosok yang tepat. Hahaha... Liriknya bikin aku senyum-senyum sendiri sambil ngebayangin 'orang itu'. Terkadang love song tidak perlu di buat puitis. Cukup yang simple dan mudah dimengerti. Gurls, you know what I mean when listening to this song.

2. Dreaming with Broken Heart - John Mayer
first words: Pity dan mau peluk John Mayer
elaboration: the power of shuffle mode, after listening to love song, then it goes to broken heart song. Lagu galau, I must say. Gaya nyanyinya bikin kadang nyesek sendiri dan ikut sedih. Hahaha... gue labil. Gue pikir pas pertama denger musiknya, ini adalah lagu funeral, tapi ternyata lagu patah hati. -__-" Entahlah, penggambaran suasana orang patah hatinya tuh dapet banget. Aaaaaw...

3. Muhasabah Cinta - Edcoustic
first words: Tuhan
elaboration: Lagu ini dikasih sama temen aku namanya Tika *temen kuliah, bukan Tika temen SMA* dan emang ini lagu yang bernuansa religi tapi tetep easy listening. Not that kind of rebana song or arabic-language song. My friends cried when they listen to this song, but well.. I didn't reach that 'cry' level. Maybe it's just I am not that religious to cry, or not sensitively touched. But still, this song stunned me and gave me time to think of God. And death.

4. Looking Trough the Eyes of Love - Mellisa Manchester
first words: PSM dan Dies ITB
elaboration: kenapa first words nya Dies ITB? Karena lagu ini pertama kali aku tau judulnya saat Dies ITB. Dari kecil sebenernya udah sering denger lagu ini. Bagian reff nya apalagi. Wuuu... familiar banget deh. Ever feel like you familiar to a song but don't know what's the title or who's the singer? I've been that way. And when PSM (Paduan Suara Mahasiswa) sang it, I remembered this song all of sudden and when the Dies ITB, I asked one of them what's the title and who's the singer. Gotcha! I was so glad!
Furthermore, this is a great song *semua aja kamu bilang great, haha..*

5. Untitled - Maliq & D'Essential
first words: Angfau's 'greatest-love-song-ever'
elaboration: Ajak Angfau ke karaoke booth di mana saja, lalu biarkan Angfau memilih lagu. Dia pasti ga bakal melupakan lagu ini. Hawhaw.. Tau deh yang kalau si Angfau nyanyi ini kayak terbawa efek galau gitu. Penghayatan tepat seperti ketika mas Angga nyanyi. Eh iya tuh namanya sama-sama Angga :D

6. Hello - Jonathan Groff & Lea Michelle
first words: glee and dad
elaboration: saya nggak berniat membandingkan versi duo glee ini atau versi om Lionel Richie. They're both sing this song greatly. Duet Rachel yang aku paling suka sih yang ini. Dimana dia tidak lebay menyanyikannya tapi justru penjiwaannya dapet banget.
And why dad in the first words? Because Lionel Richie is my dad's fave. I was like 'Gosh, who's this afro man?', but it was my stupid thought before puberty. I like this song anyway. Dan ketika glee ngebawain lagu ini, jadi kayak nostalgia aja sama lagu ini.

7. Barriers - David Archuleta
first words: galau
elaboration: dari dulu sampai sekarang, lagu ini nggak pernah saya hapus. Seandainya kamu tau Archie, this is one of my fave song of all time. Terlebih lagi, recently, I tuned this song more frequently. Setengah galau, setengah kurang kerjaan. Apa? Masa sih saya galau? Hahaha... nggak juga sih, da emang kalau nyetel lagu ini, lagi ceria juga keresep aja gitu galaunya.

8. Mentari - *entah siapa penyanyinya*
first words: PROKM 2011 :D
elaboration: ini lagunya kayak model lagu perjuangan gitu lho. Yang kayak selendang sutra. -__- Tapi ini lagunya tentang mahasiswa gitu, liriknya bagus, bermakna. "Meskipun tembok yang tinggi mengurungku, berlapis pagar duri sekitarku; tak satupun yang mampu menghalangiku, menyala di dalam hatiku" Katanya sih ditulis pas jaman orang dulu kuliah masih di bawah jajahan. Liriknya intinya sih pantang menyerah, dan puitis dan keren banget. Aku denger lagu ini pas PROKM. Nggak tau sih ini lagu dinyanyiin sama kampus aku doang semua kampus punya. Gimana kampus kalian guys?

9. The Walk - Mayer Hawthorne
first words: Beretta dalam v-clip The Walk
elaboration: I have mention about him before,no? So glad to have his song tuned in shuffle mode. Hahaha.. Ya meski ini bukan pertama kalinya muncul di shuffle mode sih. Gimana dong? Emang enakeun buat joget dan rada-rada home karaoke gitu lho.
V-clip nya juga sih, lucuk~

10. Cinta - Vina Panduwinata
first words: Perform di KPA
elaboration: pertama tau lagu ini pas perform bareng tim KPA. Trus ngedengerin lagunya, ear-catching sama easy-listening ya musiknya. Versi Chrisye sih aku belum pernah denger *kan ini penyanyi aslinya Chrisye*. Tapi emang pas dinyanyiin sama Vina Panduwinata jadi efek girlie dan genitnya dapet sih.


Well...Elaborasinya kurang ya? Hahaha... aduh, abis kalau mau tau soal makna lagunya, mending langsung dengerin sendiri aja. Lebih afdol. Apalagi galaunya.

Sabtu, 19 Mei 2012

Numpang Pamer Boleh Yaa...

Siapa disini yang setuju semakin mendekati akhir semester, tugas besar dan tugas akhir malah membebani dan menumpuk di sana-sini? Udah, ngacung aja, pasti semuanya begitu deh. Tiap mata pelajaran atau mata kuliah tuh langsung kayak berlomba ngasih kita tugas akhir gitu kan?

Nah disini aku mau numpang pamer, ada satu tugas besar (disingkat: tubes) yang paling berkesan dalam kuliah semester II ini :) Ini adalah tubes yang diberikan sama dosen mata kuliah Sistem Alam Semesta *yah, judul aslinya sih 'The Sciences' macam mata kuliah Ilmu Pengetauan Alam gitu lah*

Perintah tugasnya sih bekerja berkelompok silakan buat karya dalam bentuk weblog, poster, atau prototype dengan memilih 1 tema dari tema-tema yang diberikan sama Ibu Dosen.
Tim kerja saya kali ini dibagi berdasarkan NIM terdiri dari: Wahyu Rizki, Ahmad Yamin, Ghalih Al-Rasyid, Deniswara Nur, Mifachri Maulana, Diana Barirotuttaqiyyah dan tentu saja SAYA!

At first, it came to my mind something like, "What? We only have 2 girls in the team?"
well, I tell you, having only 2 girls is such enough problem, and unfortunately, one of the girl is me.. I didn't see any bright side of my team *ehehe.. peace guys* You know, people said girls have specialty in artistic and I must count that ability out of my 'what-fields-of-doing-thing-i'm-good-at' list.

Tapi tekad saya untuk meraih nilai semaksimal mungkin di tugas akhir ini membuat saya menaruh keteguhan dan kepercayaan kepada temen-temen kelompok saya. Setelah berdiskusi sedemikian rupa topik apa yg akan kami pilih, akhirnya tercapai kesepakatan 'Bandung Sebagai Ecocity' dan kami memilih membuat PROTOTYPE.

Kami sepakat ngerjain prototype nya hari Sabtu (kebetulan setelah tour lab prodi) dan Minggu mau ga mau mesti beres. Ya iya atuh, orang senin harus dikumpul.. Hari Sabtu malem itu, sesuatu banget, mulai kerja jam 4 sore dengan bahan masih belum lengkap, Hari sabtu cuma menghasilkan gedung-gedung tinggi sama styrofoam buat alas atau tanah perkotaannya. Padahal ngerjainnya sampai jam setengah 9 malem lho, ya itu diselingin sama cerita horor sekitar kampus juga sih, hiiiy... -_-

Minggu pagi di lanjutin, dan alhamdulillah ya, Bubu bukan pacar bayaran saya progress hari Minggu pesat banget. Rerumputan di sebar trus miniatur panel surya dan jalan raya juga sudah jadi. I must had misjudged all of my teamwork, they're helpful and they had great idea, they're artistic enough for such an earth science student, seneng banget team up sama mereka buat ngerjain prototype ini. Dan jadi deh tepat Minggu sebelum magrib. Bayangkan muka-muka capek abis ngebikin prototype langsung ilang begitu ngeliat prototypenya bagus banget. Hahahaha!

Well, bagus itu kan relatif, buat standar kami sebagai anak-anak non artistik mah ini prototype udah masterpiece banget, etapi jangan dibandingin sama maket anak arsi juga sih -_- pasti jauh. Pokoknya ini kelompok kerja paling menyenangkan selama TPB :)

Ahmad (kiri) sama Mimi (kanan) ngerjain bagian dasar dari kota 'Bandung Ecocity'
Hasil karya saya (ngebentuknya aja sih) tapi pengecatan dan segala finalisasi dikerjakan Denis dan Ahmad
kiri-kanan: Diana, Ghalih, Mimi, Denis (tampak samping aja ya Den) dan Ahmad (meski cuma nyempil kacamatanya)
Nah.. Hasilnya nih ya, bagus dan keren banget pokoknya:
hasil maket kami, uuu... sejuk diliat soalnya banyak ijo nya :) haha.. ya emang minimalis sih
nah ini foto prototype J-1 pengumpulan. Ditambahin pohon-pohon gitu deh :D

Aduh sekian dulu sesi pamer hasil tubes saya :D Makasih banget buat Mifachri 'Mimi', Denis, Ahmad, Ghalih, Wahyu (aduh wajah kamu ga muncul disini, abisnya pas ini kamu lagi ada kegiatan UKM ya? hehe..), sama Mbak Diana yang sudah meluangkan waktu dan kreativitas kalian..

Kamis, 01 September 2011

Sampah Tentang Malam ketika Malam

Sekali lagi malam, kita bertemu lagi. Bosan kau bertemu aku? Bertemu wajah yang sama seperti kemaren. Begitupula dengan siang. Nasib kalian berdua sungguh sama dan tragis. Lebih-lebih lagi, tak bosankah kalian dengan berganti giliran menjaga semesta? Sampai kapan kalian tahan?

Aku hendak menyuruhmu mengambil rehat, melepas penat. Sebentar saja lupakan regulasi itu. Aku membayangkan ketika malam menikmati liburnya, bagaimana dengan dunia yang ditinggalkan. Kacau, sudah pasti.

Mereka bilang, segala sesuatu bergantung padamu, Malam. Senangkah kau dianggap penting bagi semesta? Bagaimana tidak. Malam itu perlahan berubah sunyi, semakin gelap, dan lelap. Semua manusia memetik untung dari datangnya malam.

Mereka yang senang hatinya, sepasang adam-hawa menikmati santap malam hari ditemani cahaya redup lilin dan musik lembut. Mereka yang tenang karena akhirnya dapat menggenggam jemari orang tersayang selagi tidur. Mereka yang lelah oleh riuhnya siang hari, akhirnya dapat menikmati sejenak imajinasi dalam kepala dan dunia mimpi.

Mereka yang tengah malam merasa gundah dan resah. Tak tau kepada siapa harus berkata, hanya dapat merana seorang diri di sudut kamar. Apa istilahnya jaman sekarang? Galau? Ya, itulah yang aku maksud. Mereka menantimu dengan harap, wahai malam. Menunggu detik berlalu dan langit perlahan menutup tirai sehingga cahaya matahari tak masuk menembus bumi. Mereka yang rindu pada bulan bintang yang sinarnya tak seterang surya. Mungkin warna gelap itu sesuai dengan suasana hati mereka saat itu. Gelap. Kelam.

Kau teman setia mereka, malam. Tanpa kau sadar, mereka muncul dan menampakkan perasaan hanya ketika kau datang. Pikiran mereka berkecamuk ketika malam, semakin waktu berdetak, semakin mengalir perasaan mereka dan air matapun luruh. Tak sampai hati aku melihatnya. Betapa kau tegar melihat peristiwa itu setiap hari. Kirimkan salamku pada mereka. Beri tahu mereka, kalau yang mereka masalahkan itu cinta, ingat selalu cinta itu mengajarkan banyak hal: disayangi, menyayangi, mengingat, menyatu, berbeda idealisme, berakhir, melupakan, dilupakan, dan belajar.. Mereka hanya merasa sulit untuk belajar. Namun, sulit itu bukan berarti mustahil. Beritahu mereka begitu.

Dan bagiku sendiri, malam memiliki makna berbeda, terlebih lagi saat ini. Momen dimana mata belum ingin terpejam. Jemari sudah lelah menekan tombol remot dan TV kehilangan daya tariknya. Masa dimana mulut terlalu malas mengunyah dan perut lelah mencerna.

Lalu apa yang aku lakukan? Aku memutuskan menulis. Menulis itu tidak perlu di waktu tertentu,dan tidak perlu membahas sesuatu tertentu. Cukup tuangkan ide yang terlintas. Begitu bukan? Aku melakukannya. Saat ini..

Hingga akhirnya sisi lain diriku mengatakan, "cukup menulis kali ini. Kau sudah cukup menghabiskan detik bersama malam. Kau lelapkan dirimu sekarang, dan biarlah waktu berlalu tanpa kau mesti sadari.. Bukankah malam sudah bosan menghabiskan waktu denganmu?"

Oh, sekali lagi tidak. Ini bukanlah sajak amatiran. Ini juga bukan ajang pembuktian bagiku. Apa pula yang ingin aku buktikan? Aku tidak pandai berbahasa. Ini hanya coretan omong-kosong yang tercipta dari rangkaian-rangkaian suku kata pendek. Ya, ketika kau menebak, "Ini hanyalah sampah" dan itu benar. Sampah yang aku perlihatkan pada kalian dengan sedikit sulapan harmonisasi sehingga tampak lebih baik dari aslinya. Tak ada yang perlu kau tangkap. Tak ada makna berarti.. Hanya cerita dan untaian kata yang terajut dalam benang-benang otakku.

Ditulis oleh, penyampah ulung, namun perangkai kata yang buruk.
Satu hal, ternyata aku bisa menulis :)

Selasa, 01 Maret 2011

You can Call it... a Poem

World is getting old,
Every second counts, you can see his skin ages
His cough shakes the universe, the mighty world takes souls
Compared to the world, I'm nothing...
Nothing but ashes, as the fire reaches higher ground

then I remind you, and myself again that I'm nothing
So nobody cares and nobody think of me
Nah, I believe some waste their time to think of me
Of how could a pathetic girl like me alive, and dare to show myself in front of them
One thing for sure, they took hell nothing for granted

Then I could say, People come and go
I did come to, and I will go from your life
Cause the only reason I will be remembered
is because I have done something bad, cruel, nasty, unforgivable mistake

So I once again take a step to nowhere, far from where you stand
But once I wish, you know, I pray for God's sake
I have had enough in this world
Still, I wish you're here
Because you're the only one to persuade me not to leave
To promise me a hand to hold when I fall
But nobody here... You're not here

And I know why
Bitterly, I realize the reason
As my smile shaped on my face
But my heart breaks, and tears fall, meet the bleed and no one can stand the wound
Please I beg...
If being with me hurts you that bad, then don't
Let me take the pain alone, as I did forever in my life
If misery is my only friend
So be it





ps:
entri sebelumnya akan memberi alasan buat kalian kenapa aku bisa nulis puisi diatas.
soalnya aku lagi badmood banget. daripada ngamuk dan break things, mending nuangin ke sini aja..
 
Copyright © 2010 Welcome To My Mind. All rights reserved.
Blogger Template by